Keterkaitan antara alokasi anggaran dan kinerja sektoral: Kasus sektor pertanian Indonesia 1990-2006
Abstract
Kebijakan fiskal dapat digunakan untuk mencapai kesejahteraan rakyat
melalui pembangunan di berbagai sektor. Dalam penelitian ini sektor yang
menjadi fokus utama adalah sektor pertanian. Sektor pertanian penting untuk
diteliti karena keberadaannya dalam perekonomian nasional sangat penting.
Selain karena sektor ini mampu menyerap tenaga kerja yang besar dibandingkan
sektor-sektor lainnya, sektor pertanian yang tangguh diperlukan untuk menjamin
keberhasilan industrialisasi. Meskipun demikian, selama tahun 1990 sampai
dengan tahun 2006, ternyata kontribusi sektor pertanian terhadap Produk
Domestik Bruto (PDB) semakin menurun dan menjadi lebih rendah dibandingkan
kontribusi sektor industri pengolahan dan sektor perdagangan, hotel, dan restoran.
Tidak hanya kontribusinya terhadap PDB, produktivitas sektor pertanian pun
berada di bawah produktivitas sektor industri pengolahan dan sektor perdagangan,
hotel, dan restoran. Oleh karena itu, penelitian ini dilakukan untuk menemukan
faktor yang mempengaruhi produktivitas sektor pertanian sehingga cara
penanggulangan yang tepat dapat dilakukan. Kebijakan fiskal, dalam bentuk
belanja negara, diduga memiliki pengaruh terhadap produktivitas sektor pertanian
ini.
Dari beberapa perumusan masalah yang telah disebutkan, maka penelitian
ini bertujuan untuk menganalisis perkembangan belanja negara untuk sektor
pertanian, PDB sektor pertanian, tenaga kerja sektor pertanian, produktivitas
sektor pertanian serta menganalisis hubungan antara belanja negara untuk sektor
pertanian dengan produktivitas sektor pertanian di Indonesia selama tahun 1990
sampai dengan tahun 2006.
Berdasarkan data yang diperoleh dalam penelitian ini, ternyata selama tahun
1990 sampai dengan tahun 2006 belanja negara untuk sektor pertanian, yang
terdiri dari pengeluaran rutin dan pengeluaran pembangunan, secara umum
meningkat. Nilai dari Produk Domestik Bruto, tenaga kerja dalam bentuk
angkatan kerja di sektor pertanian, serta produktivitas sektor pertanian juga terus
meningkat. Namun, nilai PDB dan produktivitas ini masih lebih rendah jika
dibandingkan dengan nilai PDB dan produktivitas sektor industri pengolahan dan
sektor perdagangan, hotel, dan restoran. Selain itu, dengan menggunakan metode
Weighted Least Square (WLS), terbukti bahwa dari tahun 1990 sampai dengan
tahun 2006, belanja negara, berupa pengeluaran rutin dan pengeluaran
pembangunan, berpengaruh positif dan signifikan terhadap produktivitas sektor
pertanian. Dari kedua jenis pengeluaran ini, pengeluaran pembangunan
memberikan dampak yang lebih besar terhadap produktivitas sektor pertanian
daripada pengeluaran rutinnya.