Show simple item record

dc.contributor.advisorPasaribu, Syamsul Hidayat
dc.contributor.authorArjakusuma, Reza Satrya
dc.date.accessioned2023-10-25T00:31:07Z
dc.date.available2023-10-25T00:31:07Z
dc.date.issued2009
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/128087
dc.description.abstractPenelitian mengenai inflasi di Indonesia sudah sangat banyak seperti mengenai karakteristik, faktor determinan, core inflation, penentuan target, serta reaksi fungsi politik. Sementara penelitian mengenai regional inflation dapat dibilang masih kurang. Padahal, pemahaman mengenai regional inflation itu sangat penting karena merupakan bagian dari aggregat inflasi nasional. Sebagai salah satu bukti, inflasi nasional dihitung berdasarkan rataan dari 44 kota yang disurvei oleh Badan Pusat Statistik (BPS). Jika kita melihat lebih cermat, setiap daerah memiliki perbedaan komoditi yang dikonsumsi. Perbedaan tersebut mencakup harga serta kualitas komoditi tersebut, yang dapat membedakan tiap daerah. Hal ini dapat terjadi akibat dari perbedaan biaya. transportasi, pajak regional, tingkat upah, dan lainnya. Walaupun, dapat terjadi kemungkinan tiap daerah memiliki tingkat pendapatan yang sama, tetapi biaya hidup dari tiap daerah kemungkinan berbeda. Bojonegoro, et ol (2005) berargumen bahwa regional inflation bergantung bukan dari faktor moneter, melainkan dari faktor non-moneter seperti tingkat pendapatan pemerintah daerah, pengeluaran rutin, serta biaya transportasi lokal. Untuk itu, sangat sulit menetapkan kebijakan moneter tanpa adanya koordinasi antara pemerintah pusat dengan pemerintah daerah. Sementara itu, Gitaharie (2005) mengemukakan bahwa tiap daerah memiliki tingkat inflasi masing-masing yang akan berdampak terhadap pertumbuhan ekonomi regional. Beliau menambahkan bahwa selama inflasi masih berada di bawah standar, maka inflasi tidak akan berdampak buruk terhadap pertumbuhan ekonomi dan fakta membuktikan bahwa itu benar adanya. Dengan demikian adalah wajar ketika kita berbicara mengenai inflasi, maka yang terlintas di benak kita ialah inflasi dalam konteks nasional. Namun, pada kenyataannya tingkat inflasi di tiap kota dalam satu negara, bahkan dalam satu propinsi sekalipun, seringkali berbeda. ...id
dc.language.isoidid
dc.publisherIPB Universityid
dc.subject.ddcEconomicsid
dc.subject.ddcCost-push inflationid
dc.titleAnalisis inflasi regional di Indonesiaid
dc.typeUndergraduate Thesisid
dc.subject.keywordDemand-pull inflationid
dc.subject.keywordCrude palm oil (CPO)id


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record