Show simple item record

dc.contributor.advisorHendrakusumaatmadja, Sutara
dc.contributor.authorGirsang, Mega Indah Tirtasari
dc.date.accessioned2023-10-25T00:28:35Z
dc.date.available2023-10-25T00:28:35Z
dc.date.issued2009
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/128086
dc.description.abstractDesa Situ Ilir memiliki dua jenis irigasi yaitu lrigasi Teknis Cigamea dan irigasi desa lrigasi teknis merupakan irigasi yang telah memiliki bentuk bangunan permanen sedangkan irigasi desa masih merupakan irigasi tradisional yang belurn terkena proyek pembangunan pemerintah. lrigasi Teknis Cigamea digunakan untuk menunjang kebutuhan pertanian, perikanan, dan untuk kebutuhan air bagi rurnah tangga Kondisi jaringan irigasi di Situ Ilir saat ini mengalami penurunan. Adanya kerusakan-kerusakan pada daerah irigasi mengakibatkan air sungai cepat meluap pada musim hujan dan kebocoran yang berdampak pada menurunnya debit air. Undang-Undang Sumber Daya Air No. 7 Tahun 2004 pasal 78 ayat 3 menjelaskan bahwa pembiayaan pelaksanaan konstruksi, operasi dan pemeliharaan (O&P) sistem irigasi primer dan sekunder menjadi tanggungjawab pemerintah dan Pemerintah Daerah sesuai dengan kewenangannya, dan dapat melibatkan ·peran serta masyarakat petani. Oleh karena itu, peran irigasi untuk meningkatkan produksi pangan di Situ Ilir perlu didukung oleh pengelolaan irigasi yang efektif dan efisien. Sehubungan dengan permasalahan diatas male.a penelitian ini bertujuan untuk menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi kesediaan atau ketidaksediaan petani membayar iuran irigasi, mengestimasi nilai Willingness to Pay (WTP) petani terhadap peningkatan pelayanan irigasi, menganalisis faktor­faktor yang mempengaruhi nilai WTP petani dan mengestimasi besamya Water Value (WV) pada usahatani padi sawah, serta mengidentifikasi hubungan WV dengan luas lahan maupun letak sawah. Hasil analisis regresi logistik menyatakan bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi kesediaan atau ketidaksediaan petani membayar iuran irigasi ialah umur, frekuensi kehadiran petani dalam Perkumpulan Petani Pemakai Air (P3A), pengetahuan petani tentan_g iuran i.rigasi, dan peran serta petani dalam O&P irigasi. Nilai WTP petani terbadap perbaikan dan peningkatan pelayanan irigasi ialah sebesar Rp 97.595,16/ha/MT. Hasil analisis regresi linier berganda menunjukkan bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi besamya nilai WTP petani terhadap perbaikan dan peningkatan pelayanan irigasi ialah luas lahan, pelayanan irigasi, jumlah tanggungan keluarga, pengalaman usahatani, dan peran serta petani dalam O&P irigasi. Nilai kontribusi air irigasi (WV) terhadap usahatani padi sawah di Situ Ilir dengan menggunakan perhitungan analisis usahatani ialah sebesar Rp 3.001.276,00/ha/MT. Nilai tersebut menandakan tingkat kemampuan petani dalam membayar iuran pengelolaan irigasi. Saran yang diajukan dalam penelitian ini ialah yang pertama difokuskan pada masalah kondisi jaringan irigasi dan pelayanan irigasi yang baik agar petani mau ikut berpartisipasi dalam O&P irigasi dan untuk menumbuhkan rasa kepercayaan petani terhadap P3A. Kedua, penentuan iuran pengelolaan irigasi menggunakan pendekatan WTP lebih relevan untuk diterapkan di Situ Ilir karena sesuai dengan keinginan petani.id
dc.language.isoidid
dc.publisherIPB Universityid
dc.subject.ddcEconomicsid
dc.subject.ddcsumber daya lingkunganid
dc.titlePenilaian ekonomi air irigasi pada usahatani padi sawah: Kasus Daerah Irigasi Teknis Cigamea, Kecamatan Cibungbulang, Kabupaten Bogor, Jawa Baratid
dc.typeUndergraduate Thesisid
dc.subject.keywordCintingent valuation methodid
dc.subject.keywordWillingness to payid


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record