Show simple item record

dc.contributor.advisorIrawan, Tony
dc.contributor.authorNugraha, Pika Kartika
dc.date.accessioned2023-10-24T23:19:50Z
dc.date.available2023-10-24T23:19:50Z
dc.date.issued2010
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/127988
dc.description.abstractBatubara memegang peranan penting dalam perekonomian Indonesia. Baik sebagai bahan bakar untuk industri-industri tertentu, bahan baku untuk proses produksi, maupun sebagai komoditas ekspor yang merupakan sumber devisa negara. Dengan sumberdaya dan cadangan yang berlimpah, produksi batubara Indonesia mengalami pertumbuhan yang baik dari tahun ke tahun. Sejalan dengan itu konsumsinya pun terus meningkat setiap tahunnya. Program pembangunan PLTU 10.000 MW yang menggunakan bahan bakar batubara telah membuat tren konsumsi batubara dalam negeri meningkat tajam. Sekitar 70 persen batubara pada pasar domestik terserap oleh sektor ketenagalistrikan. Hal ini membuat pemerintah harus melakukan upaya dalam menjaga ketersediaan pasokan batubara di dalam negeri, untuk menjamin ketersediaan energi listrik. Keputusan pemerintah untuk menerapkan kebijakan Domestic Market Obligation (DMO) pada industri pertambangan batubara tentunya akan memiliki pengaruh terhadap kinerja perekonomian Indonesia. Studi ini bertujuan untuk mengetahui perkembangan industri batubara di Indonesia, mengetahui apa landasan dari kebijakan tersebut dan bagaimana respon pengusaha pertambangan, serta menganalisis dampak kebijakan penerapan DMO batubara pada kinerja perekonomian Indonesia, dilihat pada aspek alokasi sumberdaya (kapital, tenaga kerja), distribusi pendapatan institusi dan hubungan antar sektor produksi. Penelitian ini menggunakan pendekatan Social Accounting Matrix (Sistem Nerraca Sosial Ekonomi). Data yang digunakan adalah data sekunder dengan software Microsoft Excel 2007. Hasil penelitian menunjukkan bahwa industri batubara Indonesia mempunyai kinerja yang baik. Tren produksi dan ekspor batubara Indonesia cenderung meningkat setiap tahunnya. Indonesia menempati peringkat ke-enam produsen batubara terbesar di dunia dan eksportir ke-dua setelah Australia (World Coal Institute, 2008). Sejalan dengan hal itu, konsumsi dalam negeri pun selalu meningkat. Pemanfaatan batubara dalam negeri meliputi penggunaan batubara sebagai bahan bakar PLTU, industri semen, industri kertas, industri tekstil, industri metalurgi, dan industri lainnya…id
dc.language.isoidid
dc.publisherBogor Agricultural University (IPB)id
dc.subject.ddcEconomics and managementid
dc.subject.ddcEconomics and development studiesid
dc.titlePenerapan kebijakan domestic market obligation batubara dan implikasinya terhadap perekonomian indonesia: pendekatan pengganda social accounting matrixid
dc.typeUndergraduate Thesisid
dc.subject.keywordIndustri batubaraid
dc.subject.keywordSNSEid
dc.subject.keywordDMOid
dc.subject.keywordBogor Agricultural Universityid
dc.subject.keywordInstitut Pertanian Bogorid
dc.subject.keywordIPBid


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record