Show simple item record

dc.contributor.advisorMelati, Maya
dc.contributor.authorRianawati, Devi
dc.date.accessioned2023-10-24T14:07:27Z
dc.date.available2023-10-24T14:07:27Z
dc.date.issued2007
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/127957
dc.description.abstractTujuan dari kegiatan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh residu dari kombinasi pupuk organik terhadap pertumbuhan dan produksi kedelai panen muda yang diusahakan secara organik. Penelitian ini dilaksanakan di Kebun Percobaan Cikarawang, Dramaga, Bogor pada bulan Agustus-Desember 2006. Percobaan dilakukan dengan menggunakan Rancangan Kelompok Lengkap Teracak (RKLT) faktor tunggal, yang terdiri dari 12 perlakuan dengan 3 ulangan, sehingga terdapat 36 satuan percobaan. Pupuk organik yang dikombinasikan, yaitu pupuk kandang ayam petelur dosis 20 ton/ha, pupuk hijau Centrocema pubescens dosis 25 kg benih/ha serta limbah pertanian yang terdiri dari kompos dosis 4 ton/ha dan abu sekam padi dosis 2 ton/ha, telah diaplikasikan pada pertanaman sekaligus penelitian sebelumnya. Seluruh data percobaan diolah dengan sidik ragam menggunakan program SAS. Apabila terdapat pengaruh yang nyata maka dilanjutkan dengan uji Jarak Berganda Duncan (Duncan Multiple Range Test) pada taraf 5%. Kapur dolomit dosis 2 ton/ha diaplikasikan 2 minggu sebelum pemberian pupuk kandang ayam petelur. Pupuk kandang ayam dosis 5 ton/ha diberikan secara alur 2 minggu sebelum penanaman kedelai. Kedelai yang dipakai adalah kedelai varietas Wilis. Tanaman penghambat Organisme Pengganggu Tanaman (OPT) yaitu Tageres dan serai ditanam satu bulan sebelum kedelai ditanam. Pembanding dari budidaya organik adalah budidaya kovensional, namun seluruh data pengamatan pada budidaya konvensional tidak dianalisis secara statistik. Untuk memenuhi kebutuhan hara pada budidaya konvensional dilakukan pemupukan dengan dosis 100 kg urea/ha, 200 kg SP-36/ha dan 150 kg KCVha, serta dilakukan pula aplikasi pupuk kandang ayam petelur dengan dosis 5 ton/ha. Sebagai pestisida kimia digunakan deltametrin, mankozeb 80% dan karbofuran. Perlakuan residu abu sekam nyata menurunkan intensitas serangan hama dan keparahan penyakit pada 7, 8, 9 dan 10 MST. Residu abu sekam mampu menurunkan intensitas serangan hama dan keparahan penyakit rata-rata sebesar 80.05% dari residu tanpa pupuk dan 78.90% dari budidaya konvensional. Hasil penelitian juga menunjukkan bahwa penggunaan abu sekam untuk menurunkan intensitas serangan hama dan keparahan penyakit masih dapat bermanfaat sampai musim tanam kedua. Perlakuan residu tanpa pupuk organik cenderung nyata meningkatkan bobot basah dan bobot kering akar 7 MST. Pada peubah vegetatif maupun peubah generatif yang lain, perlakuan residu kombinasi pupuk organik memberikan pengaruh yang tidak berbeda nyata. Bobot basah polong isi/tanaman tertinggi adalah 47.95 g pada perlakuan residu kombinasi abu sekam, pupuk kandang ayam dan pupuk hijau. Nilai lebih baik untuk jumlah polong/10 m² adalah 13 603 buah diperoleh dari perlakuan residu kombinasi pupuk kandang ayam dan pupuk hijau. Bobot kering 100 butir biji rata-rata adalah 9.47 g dan telah mendekati deskripsi kedelai varietas Wilis.id
dc.language.isoidid
dc.publisherBogor Agricultural University (IPB)id
dc.subject.ddcPertanian organikid
dc.subject.ddcPupuk kandangid
dc.subject.ddcPupuk hijauid
dc.subject.ddcKomposid
dc.subject.ddcAbu sekam padiid
dc.subject.ddcResidu pertanian organikid
dc.titlePengaruh residu kombinasi pupuk organik terhadap pertumbuhan dan produksi kedelai(Glycine max(L.)Merr.) panen muda yang diusahakan secara organikid
dc.typeUndergraduate Thesisid


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record