Show simple item record

dc.contributor.advisorGhulamahdi, Munif
dc.contributor.authorWulandari, Diyah
dc.date.accessioned2023-10-24T14:05:16Z
dc.date.available2023-10-24T14:05:16Z
dc.date.issued2007
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/127952
dc.description.abstractPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh jenis pemupukan dan jarak tanam terhadap pertumbuhan dan produksi kedelai (Glycine max (L.) Merril). Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Januari 2007-April 2007 di Kebun Percobaan IPB Cikabayan, Darmaga, Bogor. Penelitian menggunakan Rancangan Petak Terbagi (split plot design). Petak utama adalah perlakuan jenis pemupukan yang terdiri atas tanpa pemupukan (PO), pupuk SP-36 200 kg/ha, KCI 200 kg/ha, Rhizoplus 5 g/kg benih (P1), pupuk SP- 36 200 kg/ha, KCI 200 kg/ha, Rhizoplus 5 g/kg benih, kapur 2 ton/ha (P2), dan pupuk SP-36 200 kg/ha, KCI 200 kg/ha, Rhizoplus 5 g/kg benih, kapur 2 ton/ha, pupuk kandang 5 ton/ha (P3). Perlakuan jarak tanam sebagai anak petak terdiri dari Jarak tanam 25 cm x 10 cm (J1), Jarak tanam 50 cm x 5 cm (12) dan Jarak tanam 70 cm x 30 cm x 5 cm (13). Jenis pemupukan berpengaruh nyata terhadap tinggi tanaman, jumlah daun, jumlah cabang, bobot kering bintil akar, jumlah polong isi, bobot 100 butir dan bobot biji per petak. Perlakuan pupuk SP-36, KCl, Rhizoplus, kapur, pupuk kandang (P3) memberikan rata-rata tinggi tanaman, jumlah daun, jumlah cabang, jumlah polong isi, dan bobot biji per petak yang lebih tinggi dibandingkan perlakuan tanpa pupuk (PO) dan perlakuan pupuk SP-36, KCl, Rhizoplus (P1). tetapi perlakuan ini tidak berbeda nyata dengan perlakuan pupuk SP-36, KCl, Rhizoplus, kapur (P2). Perlakuan pupuk SP-36, KCl, Rhizoplus, kapur, pupuk kandang (P3) memberikan rata-rata bobot kering bintil akar yang paling berat diantara semua perlakuan. Perlakuan pupuk SP-36, KCI, Rhizoplus, kapur, pupuk kandang (P3) memiliki rata-rata bobot biji per petak yang lebih tinggi 79.8% dibandingkan perlakuan tanpa pupuk (PO), dan lebih tinggi 55.9% dibandingkan perlakuan pupuk SP-36, KCl, Rhizoplus (P1), tetapi pada perlakuan ini tidak berbeda nyata dengan perlakuan pupuk SP-36, KCI, Rhizoplus, kapur (P2). Perlakuan pupuk SP-36, SP-36, Rhizoplus, kapur (P2) menunjukkan rata-rata bobot 100 butir yang lebih berat dibandingkan perlakuan tanpa pupuk (PO), tetapi perlakuan ini tidak berbeda nyata dengan perlakuan pupuk SP-36, KCI, Rhizoplus, kapur, pupuk kandang (P3) dan perlakuan pupuk SP-36, KC, Rhizoplus (P1). Jarak tanam berpengaruh tidak nyata terhadap semua peubah yang diamati. Interaksi antara jenis pemupukan dan jarak tanam berpengaruh nyata terhadap tinggi tanaman, jumlah daun, jumlah cabang, bobot basah dan kering tajuk. Interaksi antara jenis pemupukan dan jarak tanam berpengaruh tidak nyata terhadap bobot biji per petak, namun perlakuan pupuk SP-36, KCl, Rhizoplus, pur, pupuk kandang (P3) dengan jarak tanam 25 cm x 10 cm (J1) memiliki rata- a bobot biji per petak sebesar 598.5g/4 m² atau 1.5 ton/ha, dan perlakuan tanpa pupuk dengan jarak tanam 70 cm x 30 cm x 5 cm memiliki rata-rata bobot biji per petak rendah yaitu sebesar 90g/4 m² atau 0.3 ton/ha.id
dc.language.isoidid
dc.publisherBogor Agricultural University (IPB)id
dc.subject.ddcBotani tanaman kedelaiid
dc.subject.ddcEkologiid
dc.subject.ddcStadia pertumbuhan kedelaiid
dc.subject.ddcPemupukan tanaman kedelaiid
dc.titlePengaruh jenis pemupukan dan jarak tanam terhadap pertumbuhan dan produksi kedelai (Glycine max (L.) merril)id
dc.typeUndergraduate Thesisid


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record