Show simple item record

dc.contributor.advisorFebrianto, FauziI
dc.contributor.authorTristanto, Agus Yudo
dc.date.accessioned2023-10-24T05:57:33Z
dc.date.available2023-10-24T05:57:33Z
dc.date.issued2010
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/127878
dc.description.abstractKebutuhan terhadap kayu setiap tahun semakin meningkat sejalan dengan pertambahan penduduk dan kemajuan teknologi, oleh karena itu upaya pemanfaatan kayu secara efisien perlu dilakukan untuk memenuhi permintaan kayu yang semakin bertambah dengan memanfaatkan kemajuan dalam pengetahuan bidang biokomposit. Salah satu produk komposit adalah Oriented Strand Board (OSB). Pada produk-produk biokomposit yang telah dibuat khususnya OSB perlu diberikan perlakuan pengawetan agar dapat memperpanjang masa pakai produk tersebut. Pemberian bahan pengawet ke dalam OSB tentunya memberikan efek terhadap OSB yang dihasilkan, Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh bahan pengawet boron dan amonium sulfat terhadap sifat fisis mekanis OSB dari kayu Acacia mangium, mengetahui pengaruh kadar perekat terhadap sifat fisis mekanis OSB dari kayu Acacia mangium serta membandingkan sifat fisis mekanis OSB yang dihasilkan dengan standar Japanese Industrial Standard A 5908 (2003) tentang papan partikel struktural dan CSA 0437.0 (grade O-2) tentang OSB and waferboard. Bahan yang digunakan dalam penelitian ini yaitu kayu mangium (Acacia mangium) BJ ±0,5, pengawet boron dan amonium sulfat, perekat MDI (Methylene diphenil diisocyanate). Metode yang digunakan untuk memasukan bahan pengawet pada penelitian ini yaitu dengan rendaman. Bahan pengawet dilarutkan menjadi dua konsentrasi yang berbeda kepekatannya, yaitu ; 3% dan 10%. Pengujian produk mengacu kepada Japanesse Industrial Standard, JIS A 5908 : 2003, mengenai particleboard dan CSA 0437.0 (grade O-2) tentang OSB and waferboard . Sifat fisis meliputi dari hasil penelitian didapatkan nilai kerapatan sebesar 0,59-0,71 g/cm3, kadar air 6,16-14,04%, daya serap air 2 jam 7,02-13,50%, daya serap air 24 jam 27,53-44,08%, pengembangan tebal 2 jam 1,06-3,534%, pengembangan tebal 24 jam 6,21-13,37%, Sifat mekanis meliputi modulus lentur (MOE) sejajar berkisar antara 31922-60331 kgf/cm2, modulus lentur (MOE) tegak lurus berkisar antara 12366-20430 kgf/cm2, modulus patah (MOR) sejajar berkisar antara 164-426 kgf/cm2, modulus patah (MOR) tegak lurus berkisar antara 120-234 kgf/cm2, internal bond berkisar antara 1,78-4,36 kgf/cm2, dan kuat pegang sekrup berkisar antara 52-99 kgf. Dilihat dari parameter yang diuji, OSB dari kombinasi AY (kontrol dengan kadar perekat 7%) merupakan kombinasi OSB yang hampir dapat memenuhi persyaratan standar baik standar JIS A 5908 (2003) maupun standar CSA 0437.0 (Grade O-2). Berdasarkan hasil penentuan OSB terbaik, OSB dengan penambahan bahan pengawet kombinasi DY (amonium sulfat 3% dengan kadar perekat 7%) merupakan kombinasi yang terbaik diantara kombinasi OSB dengan penambahan bahan pengawet yang lain.id
dc.language.isoidid
dc.publisherIPB Universtyid
dc.subject.ddcForestryid
dc.subject.ddcForest product technologyid
dc.titlePengaruh bahan pengawet boron dan amonium sulfat terhadap sifat fisis dan mekanis oriented strand board (OSB) dari kayu akasia (acacia mangium Wills.)id
dc.typeUndergraduate Thesisid
dc.subject.keywordOSBid
dc.subject.keywordBahan pengawet (boron dan amonium sulfat)id
dc.subject.keywordBogor Agricultural Universityid


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record