Show simple item record

dc.contributor.advisorKarlinasari, Lina
dc.contributor.authorPermatasari, Isni
dc.date.accessioned2023-10-24T05:56:52Z
dc.date.available2023-10-24T05:56:52Z
dc.date.issued2010
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/127876
dc.description.abstractIndustri musik merupakan salah satu industri kreatif yang memiliki potensi cukup besar mengingat pangsa pasar musik lokal bisa mencapai 80 persen dibandingkan musik asing. Alat musik gitar merupakan salah satu alat musik yang banyak diproduksi. Dalam vivanews (2009) disebutkan bahwa ekspor alat musik buatan Indonesia, terutama alat musik piano dan gitar, merupakan yang terbesar di dunia. Gitar terbagi menjadi dua jenis, yaitu gitar akustik dan gitar elektrik. Gitar elektrik terbagi atas semiholo dan solid badan (body) gitar. Pada gitar elektrik terdapat penambahan komponen pickup untuk mengubah bunyi atau getaran dari string gitar menjadi arus listrik yang akan dikuatkan kembali dengan menggunakan seperangkat amplifier dan loud speaker. Kebutuhan akan gitar dengan suara yang kuat semakin nyata di era big band, ditandai dengan semakin berkembangnya orkestra-orkestra jazz pada tahun 1930 dan 1940. Kayu sebagai bahan baku pembuatan alat musik gitar elektrik memiliki peranan penting dalam menentukan kualitas gitar elektrik. Oleh karena itu perlu dikaji karakteristik fisis, mekanis, dan akustik kayu yang digunakan dari bahan baku gitar serta kualitas dari produk gitar tersebut. Bahan yang digunakan adalah tiga gitar elektrik yang diproduksi oleh PT.Summer Tirtaloka serta lima jenis kayu yang menjadi bahan baku ketiga gitar tersebut. Kayu-kayu tersebut adalah mahoni, sungkai, sonokeling, maple, dan plywood basswood. Pengujian yang dilakukan adalah sifat akustik dengan uji gelombang sonik dan ultrasonic (sound damping, koefisien akustik, dan kecepatan suara), sifat mekanis (modulus of elasticity dan modulus of ruture), sifat fisis (kadar air, kerapatan, dan berat jenis), dan pengujian kualitas suara gitar (sifat sustained dan intensitas suara). Hasil penelitian menunjukkan kadar air kayu yang digunakan berkisar antara 11%-14%. Bagian body gitar (kayu sungkai, mahoni, dan plywood) memiliki kerapatan, berat jenis, MOR, dan sound damping yang lebih rendah dari bagian neck (kayu maple) dan fingerboard (kayu sonokeling). Kekakuan lentur (MOE) statis dan dinamis kayu yang digunakan pada bagian body, neck dan fingerboard gitar elektrik mempunyai nilai yang hampir sama. Koefisien akustik kayu pada body gitar elektrik mempunyai nilai yang lebih tinggi dari bagian neck dan fingerboard. Pengujian kualitas gitar berdasarkan sifat sustained dan intensitas suara, diketahui bahwa ketiga gitar yang diproduksi oleh PT. Summer Tirtaloka mempunyai kualitas yang sama dengan tiga gitar komersial yang dijual di pasaran.id
dc.language.isoidid
dc.publisherIPB Universtyid
dc.subject.ddcForestryid
dc.subject.ddcForest product technologyid
dc.titlePengujian kayu sebagai bahan baku gitar elektrik industri rumah tangga: studi kasus di PT. Summer Tirtalokaid
dc.typeUndergraduate Thesisid
dc.subject.keywordAmplifierid
dc.subject.keywordSound dampingid
dc.subject.keywordModulus of elasticityid
dc.subject.keywordTuning machinesid
dc.subject.keywordFingerboardid


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record