Pengujian kayu sebagai bahan baku gitar elektrik industri rumah tangga: studi kasus di PT. Summer Tirtaloka
Abstract
Industri musik merupakan salah satu industri kreatif yang memiliki potensi
cukup besar mengingat pangsa pasar musik lokal bisa mencapai 80 persen
dibandingkan musik asing. Alat musik gitar merupakan salah satu alat musik yang
banyak diproduksi. Dalam vivanews (2009) disebutkan bahwa ekspor alat musik
buatan Indonesia, terutama alat musik piano dan gitar, merupakan yang terbesar di
dunia. Gitar terbagi menjadi dua jenis, yaitu gitar akustik dan gitar elektrik. Gitar
elektrik terbagi atas semiholo dan solid badan (body) gitar. Pada gitar elektrik
terdapat penambahan komponen pickup untuk mengubah bunyi atau getaran dari
string gitar menjadi arus listrik yang akan dikuatkan kembali dengan
menggunakan seperangkat amplifier dan loud speaker. Kebutuhan akan gitar
dengan suara yang kuat semakin nyata di era big band, ditandai dengan semakin
berkembangnya orkestra-orkestra jazz pada tahun 1930 dan 1940. Kayu sebagai
bahan baku pembuatan alat musik gitar elektrik memiliki peranan penting dalam
menentukan kualitas gitar elektrik. Oleh karena itu perlu dikaji karakteristik fisis,
mekanis, dan akustik kayu yang digunakan dari bahan baku gitar serta kualitas
dari produk gitar tersebut.
Bahan yang digunakan adalah tiga gitar elektrik yang diproduksi oleh
PT.Summer Tirtaloka serta lima jenis kayu yang menjadi bahan baku ketiga gitar
tersebut. Kayu-kayu tersebut adalah mahoni, sungkai, sonokeling, maple, dan
plywood basswood. Pengujian yang dilakukan adalah sifat akustik dengan uji
gelombang sonik dan ultrasonic (sound damping, koefisien akustik, dan kecepatan
suara), sifat mekanis (modulus of elasticity dan modulus of ruture), sifat fisis
(kadar air, kerapatan, dan berat jenis), dan pengujian kualitas suara gitar (sifat
sustained dan intensitas suara).
Hasil penelitian menunjukkan kadar air kayu yang digunakan berkisar
antara 11%-14%. Bagian body gitar (kayu sungkai, mahoni, dan plywood)
memiliki kerapatan, berat jenis, MOR, dan sound damping yang lebih rendah dari
bagian neck (kayu maple) dan fingerboard (kayu sonokeling). Kekakuan lentur
(MOE) statis dan dinamis kayu yang digunakan pada bagian body, neck dan
fingerboard gitar elektrik mempunyai nilai yang hampir sama. Koefisien akustik
kayu pada body gitar elektrik mempunyai nilai yang lebih tinggi dari bagian neck
dan fingerboard. Pengujian kualitas gitar berdasarkan sifat sustained dan
intensitas suara, diketahui bahwa ketiga gitar yang diproduksi oleh PT. Summer
Tirtaloka mempunyai kualitas yang sama dengan tiga gitar komersial yang dijual
di pasaran.
Collections
- UT - Forest Products [2310]