Limbah penebangan kayu di hutan rakyat: studi kasus di hutan rakyat Kabupaten Bogor
Abstract
Keberadaan hutan rakyat sebagai salah satu bentuk pengelolaan hutan di
Indonesia perlu dipertahankan karena memiliki peran yang sangat penting dan
strategis dalam pengelolaan sumberdaya hutan (natural resources management)
dan peningkatan kesejahteraan masyarakat yang hidup di sekitar hutan. Namun
demikian, pengelolaan hutan rakyat belum dilakukan secara efektif dan efisien,
terutama pada kegiatan pemanenan kayu.
Pemanenan hutan merupakan usaha pemanfaatan kayu dengan mengubah
tegakan pohon berdiri menjadi sortimen kayu bulat dan mengeluarkannya dari
hutan untuk dimanfaatkan sesuai dengan peruntukannya. Hal ini dapat diperoleh
dengan adanya tenaga kerja yang baik, peralatan dengan teknologi yang memadai
serta manajemen yang terencana. Segala sesuatu yang berkaitan dengan
pengelolaan hutan rakyat (penanaman, pemeliharaan, penebangan dan pemasaran)
ditentukan oleh kebijakan masing-masing pemiliknya, misalnya sisa kayu yang
dianggap limbah kayu biasanya ditinggalkan di hutan atau dimanfaatkan untuk
kayu bakar.
Limbah pemanenan adalah limbah kayu yang terjadi sebagai akibat dari
adanya kegiatan eksploitasi. Dengan demikian limbah tersebut terjadi di tempat
tebangan, sepanjang jalan sarad, sepanjang jalan angkutan dan di TPK/TPn.
Macam atau bentuk serta jumlah limbah tergantung kepada tingkat efisiensi
eksploitasi, tujuan pemanfaatan dan pemasaran, jenis dan nilai kayu serta pada
tempat/lokasi. Oleh karena itu dilakukan penelitian ini dengan tujuan :
1. Mengetahui besarnya limbah penebangan kayu pada hutan rakyat.
2. Mengetahui besarnya indeks penebangan pada hutan rakyat.
3. Menguraikan faktor-faktor yang mempengaruhi besarnya limbah
penebangan kayu pada hutan rakyat.
4. Menguraikan cara-cara pengendalian limbah penebangan kayu pada hutan
rakyat
Penelitian ini dilaksanakan di areal hutan rakyat yang berada di wilayah
Kabupaten Bogor, pada bulan Juni 2009 sampai dengan November 2009. Obyek
penelitian ini adalah limbah pada petak tebang di hutan rakyat dengan metode
purpossive dimana pemilihan tempat pengambilan contoh mengikuti kegiatan
yang sedang berlangsung di lapangan.
Hasil penelitian ini diketahui bahwa limbah penebangan pada hutan rakyat
adalah 0.74 m3/petak atau 78 m3/ha yang terdiri dari limbah tunggak 0.15
m3/petak atau 16 m3/ha, limbah batang/cabang 0.59 m3/petak atau 62 m3/ha.
Indeks penebangan pada hutan rakyat adalah 0.74.
Collections
- UT - Forestry Products [2379]