Kajian Efektivitas inokulasi Mikoriza dengan Penambahan Tepung Tulang dan Batuan Fosfat serta Pengaruhnya Terhadap Pertumbuhan Semai Jati (Tectona grandis L.f)
Abstract
Jati merupakan salah satu tanaman berkayu yang memiliki nilai ekonomi
tinggi. Namun, jenis kayu ini memiliki pertumbuhan yang lambat dan daur yang
lama. Sehingga masyarakat pada umwnya beranggapan bahwa bisnis jati
merupa kan investasi jangka panjang yang kurang menarik. Cendawan Mikoriza
Arbuskular (CMA) dapat dijadikan sebagai altematif untuk meningkatkan
pertumbuhan jati baik di persemaian maupun di lapangan. Simbiosis antara CMA
dengan tumbuhan akan terbentuk jika tumbuhan tidak mampu menyerap sebagian
besar unsur hara tanah karena keterbatasan sistem perakaran dan ketersediaan
hara. Sehingga dibutuhkan bahan yang mengandung nutrisi untuk tanaman,
namun tanaman tidak mampu memanfaatkannya secara langsung. Dalam hal ini,
dig·unakan sumber fosfat berupa tepung tulang dan batuan fosfat. Bahan tersebut
mengandung P dalam keadaan terikat oleh Ca dan tidak dapat dimanfaatkan oleh
tanaman secara langsung. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan bahan aditif
sebagai suplemen inokulum mikoriza untuk meningkatkan pertumbuhan semaijati
di persemaian. Serta untuk mengetahui pengaruh penambahan bahan organik
terhadap produksi spora dan persen infeksi CMA pada akar semai jati lokal dan
asal Muna.
Penelitian ini dilakukan di Persemaian Tlogoarto yang terletak di Desa
Cihideung Ilir, Kecamatan Ciampea, serta di Laboratorium Silvikultur Fakultas
Kehutanan Institut Pertanian Bogor. Penelitian dimulai bulan Mei hingga Agustus
2004. R ancangan yang digunakan dalam penelitian ini adalah split plot design
yang terdiri petak utama asal benih jati dan anak petak inokulasi CMA dengan
penambahan sumber fosfat pada tahap semai, inokulasi CMA dengan penambahan bahan organic tepung tulang memberikan respon positif terhadap pertumbuhan semai jati.
Pengaruh terbesar diperoleh pada perlakuan inokulasi CMA dengan penambahan
tepung t ulang sebanyak 2 gram. Pertumbuhan tinggi semai de ngan perlakuan ini
meningkat 36 % dibanding kontrol. Pada pertumbuhan diameter, meningkat 57 %
dibanding kontrol. Pada berat kering, meningkat 120 % dari kontrol. Pada variabel
jumlah produksi spora meningkat 239 % terhadap kontrol, pada variabel persen
infeksi meningkat 66,9 %. Sehingga tepung tulang dapat dijadikan bahan aditif
inokulum CMA jenis Glomus etunicatum untuk semai jati. Inokulasi CMA
dengan penambahan batuan fosfat tidak menghasilkan pengaruh·yang berbeda
nyata terhadap kontrol. Perbedaan asal benih jati memberikan basil yang berbeda
untuk parameter pcrtambahan diameter dan persen infeksi akar. Jati lokal
memiliki nilai pertambahan diameter dan persen infeksi yang lebih besar. Untuk
parameter lainnya tidak menunjukkan hasil yang berbeda nyata. Interaksi antara
asal benih dengan perlakuan tidak menghasilkan respon yang signifikan.
Collections
- UT - Forest Management [2836]