Masalah pertanahan dan pengaruhnya terhadap sektor pertanian di wilayah perluasan Kotamadya Semarang
View/ Open
Date
1987Author
Soegijanto
Anwar, Affendi
Nasoetion, Lutfi I.
Mudikdjo, Kooswardhono
Metadata
Show full item recordAbstract
Tujuan penelitian ini ialah mengungkapkan masalah pertanahan yang berkaitan dengan perubahan pandangan/nilai terhadap tanah, distribusi pemilikan, kelembagaan dan hubungan kerja dalam pertanian, luas lahan pertanian dan tenaga kerja pertanian. Responden dalam penelitian ini ialah Kepala keluarga penduduk inti dari tiap kawasan yaitu kawasan industri, pemukiman dan pertanian.
Perluasan Kota menimbulkan proses modernisasi penduduk pedesaan dan menimbulkan perubahan aksesbilitas pede saan serta masuknya lalu lintas uang di pedesaan. Hal ini mengakibatkan perubahan perilaku masyarakat, dari perilaku kerja sama tradisional ke perilaku pasar dan pola berpikir yang berorientasi kepentingan pribadi dan bersi fat komersial. Pandangan terhadap tanah bergeser dari tanah bernilai sosial ke nilai keuntungan ekonomi.
Distribusi pemilikan/penguasaan tanah oleh pendu duk setempat semakin timpang dan menyempit. Di kawasan industri dan kawasan pemukiman banyak dijumpai tanah tanah milik orang kota karena pembelian, dan hal ini menyebabkan penyempitan wilayah desa yang dikuasai penduduk setempat.
Tanah pertanian semakin menyempit karena konversi ke penggunaan lain. Tenaga kerja pertanian adalah mereka yang berpendidikan rendah, yaitu tidak pernah sekolah atau tidak tamat Sekolah Dasar dan mereka yang berumur lebih dari 40 tahun. Tenaga muda dan berpendidikan, berusaha untuk mencari pekerjaan di luar pertanian dengan upah atau gaji tetap atau setengah tetap. Keadaan ini perlu mendapat perhatian yang sungguh-sungguh guna menjaga kelestarian pertanian.
Collections
- MT - Human Ecology [2198]