Show simple item record

dc.contributor.advisorSulistiono, Sulistiono
dc.contributor.advisorHadiaty, Rennyn K.
dc.contributor.authorSumassetiyadi, Mochammad Agung
dc.date.accessioned2023-10-23T23:55:57Z
dc.date.available2023-10-23T23:55:57Z
dc.date.issued2003
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/127805
dc.description.abstractDanau Matano merupakan danau tektonik, termasuk ke dalam komplek Danau Malili (Danau Matano, Danau Towuti, Danau Mahalona, Danau Wawontoa dan Danau Masapi) dan merupakan daerah wisata dan konservasi alam berdasarkan keputusan Menteri Pertanian No. 274/Kpts/UM/4/1979. Danau ini terletak pada ketinggian 392 m di atas permukaan laut dengan luas area 164 km2 dan kedalaman maksimum 590 m. Kondisi iamnya yang unik menyebabkan danau ini memiliki keanekaragaman hayati yang unik pula dengan berbagai jenis organisme di dalamnya yang bersifat endemik tidak ditemukan di perairan danau lainnya. Salah satu spesies endemik yang ditemukan di Danau Matano adalah Telmatherina antoniae yang lebih dikenal dengan nama lokal 'opudi'. Ikan opudi ini memiliki potensi sebagai ikan hias karena memiliki bentuk dan warna yang indah. Selain itu, ikan ini juga dijadikan sebagai ikan konsumsi oleh masyarakat di sekitar danau. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan informasi dasar mengenai beberapa aspek reproduksi ikan opudi (T. antoniae) di Danau Matano. Hasil penelitian terhadap ikan ini diharapkan dapat memberikan informasi dasar bagi pengelolaan sumberdaya ikan hias Sulawesi Selatan yang berorientasi pada upaya konservasi sehingga keberadaannya di alam dapat dipertahankan serta memberi nilai tambahn bagi devisa negara. Pengambilan ikan sampel dilakukan pada delapan lokasi menggunakan gill net dengan dengan ukuran mata jaring ", 1", 1" dan 1 ½". Pengambilan sampel dilakukan sebanyak sembilan kali dalam waktu 14 bulan yaitu mulai Maret 2002 hingga April 2003. Ikan sampel yang telah didapatkan diawetkan dengan menggunakan formalin 10% Pengamatan dilakukan di laboratorium Ekobiologi, laboratorium Bio Mikro I dan laboratorium Genetika Ikan, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan IPB. Pengukuran panjang total dilakukan dengan menggunakan mistar (ketelitian 1 mm). Berat total diukur dengan menggunakan timbangan digital dengan ketelitian 0,01 gr. sedangkan berat gonad diukur menggunakan timbangan digital dengan ketelitian 0,0001 gr. Penentuan kematangan gonad dilakukan berdasarkan ciri morfologi tingkat kematangan gonad modifikasi Andriani (2000). Analisa data yang dilakukan dalam penelitian ini meliputi frekuensi jumlah, faktor kondisi, nisbah kelamin, tingkat kematangan gonad, indeks kematangan gonad, fekunditas dan diameter telur. Ikan opudi yang diamati berjumlah 784 ekor (556 ekor ikan jantan dan 228 ekor ikan betina) dengan panjang total berkisar antara 64-119 mm. Ikan jantan terbanyak ditemukan pada kelas ukuran panjang 94-98 mm, sedangkan ikan betina paling banyak ditemukan pada kelas ukuran 69-73 mm. Faktor kondisi ikan jantan bervariasi antara 0,85-1,19 dan pada ikan betina bervariasi ara 0,9-1,20. Nilai faktor kondisi untuk jantan dan betina mencapai nilai tertinggi pada bulan Maret 2003. Nisbah kelamin yang didapatkan selama penelitian adalah 1:0,41 antara jantan dan betina. Nisbah kelamin pada tiap bulan pengambilan contoh berkisar antara 25-8,2. Berdasarkan uji Chi-Square pada taraf nyata 0,05 didapatkan bahwa nisbah kelamin ikan T. antoniae tidak seimbang.id
dc.language.isoidid
dc.publisherIPB (Bogor Agricultural University)id
dc.subject.ddcAquatic Resources Managementid
dc.titleBeberapa aspek reproduksi ikan opudi (Telmatherina antonie) di danau Matano, Sulawesi Selatanid
dc.typeUndergraduate Thesisid
dc.subject.keywordLake Matanoid
dc.subject.keywordTelmatherina antonieid
dc.subject.keywordopudi fishid


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record