Show simple item record

dc.contributor.advisorSulistiono, Sulistiono
dc.contributor.advisorAffandi, Ridwan
dc.contributor.advisorWirjoatmodjo, Soetikno
dc.contributor.authorHutabarat, Luci Christina
dc.date.accessioned2023-10-23T23:49:15Z
dc.date.available2023-10-23T23:49:15Z
dc.date.issued2003
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/127795
dc.description.abstractDanau Matano merupakan danau tektonik yang terdapat di Propinsi Sulawesi Selatan, termasuk kedalam tipe oligotropik. Danau ini memiliki kekhasan tersendiri antara lain merupakan danau terdalam di Indonesia (590 m) dan memiliki beberapa spesies endemik, salah satu diantaranya adalah ikan butini Glossogobius matanensis Weber, 1913. Penyebaran ikan ini sangat terbatas, hanya meliputi tiga danau yaitu Danau Matano, Danau Mahalona dan Danau Towuti. Hal ini menyebabkan ikan ini tidak begitu banyak diketahui oleh masyarakat Indonesia sehingga upaya pengelolaan maupun pembudidayaan ikan ini masih belum ada. Untuk itu diperlukan informasi tentang sumberdaya perikanan tersebut. Salah satu informasi yang diperlukan adalah mengenai aspek biologi reproduksi ikan tersebut. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui aspek-aspek reproduksi ikan butini di Danau Matano, Sulawesi Selatan. Hasil penelitian diharapkan dapat menjadi sumber informasi dasar dalam pengelolaan dan pengembangan sumberdaya ikan butini. Penelitian ini dilaksanakan sejak bulan Maret 2002 sampai dengan bulan April 2003 di Danau Matano, Sulawesi Selatan. Lokasi penangkapan ikan contoh ditentukan berdasarkan lokasi-lokasi yang dianggap mewakili dan beberapa muara sungai. Penangkapan dilakukan dengan menggunakan alat tangkap gill net dan ikan sampel diawetkan dengan formalin 10%. Panjang total ikan contoh diukur dengan menggunakan mistar dengan ketelitian 1 mm dan beratnya ditimbang dengan menggunakan timbangan digital dengan ketelitian 0,01 gr. Gonad ikan ditimbang dengan menggunakan timbangan digital dengan ketelitian 0,0001 gr. Penentuan kematangan gonad berdasarkan ciri morfologi TKG modifikasi Cassie (Effendie, 1979) dan ciri histologi berdasarkan Yani (1994). Analisa data meliputi frekuensi jumlah, faktor kondisi, nisbah kelamin, tingkat kematangan gonad (TKG), indeks kematangan gonad (IKG), fekunditas dan diameter telur. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ikan butini yang diamati berjumlah 392 ekor yang terdiri dari ikan jantan berjumlah 168 ekor dan ikan betina berjumlah 224 ekor dengan panjang total berkisar antara 72-332 mm. Jumlah ikan jantan dan betina paling banyak sama-sama terdapat pada selang kelas 101-129 mm, masing-masing sebesar 31,55% dan 39,28%. Faktor kondisi tertinggi ikan jantan terdapat pada bulan Maret 2002 (0,9408), Juli (0,9747) dan Oktober (0,9375). Sama halnya dengan ikan jantan, faktor kondisi ikan betina tertinggi terdapat pada bulan Maret 2002 (0,9607), Juli (0,9465) dan Oktober (0,9975). Nisbah kelamin selama penelitian didapat 1:1,33 antara jantan dan betina. Berdasarkan uji "Chi-Square" pada taraf nyata 0,05 diperoleh bahwa perbandingan antara jantan dan betina setiap bulannya tidak seimbang. Nisbah kelamin setiap bulan bervariasi antara 0,09-1,42.id
dc.language.isoidid
dc.publisherIPB (Bogor Agricultural University)id
dc.subject.ddcAquatic Resources Managementid
dc.titleAspek biologi reproduksi ikan butini (Glossogobius matanensis Weber, 1913) di Danau Matano, Sulawesi Selatanid
dc.typeUndergraduate Thesisid
dc.subject.keywordGlossogobius matanensis Weberid
dc.subject.keywordbutini fishid
dc.subject.keywordLake Matanoid


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record