Hubungan Antara Sifat Akustik Dengan Sifat Fisis Dan Mekanis Lima Jenis Kayu
Abstract
Kayu yang digunakan untuk pembuatan alat musik saat ini sebagian besar di impor yang berupa jenis-jenis maple, spruce, dan fir. Kayu impor tersebut diketahui memiliki kualitas akustik yang bagus (Bucur 2006). Anonim (2008a) menyatakan bahwa perdagangan kayu impor untuk alat musik dibatasi. Akibat dari perdagangan kayu impor yang dibatasi dan melambungnya harga kayu impor memaksa para pembuat alat musik mencari kayu alternatif dalam negeri sebagai substitusi. Penelitian sifat akustik terhadap jenis-jenis kayu substitusi masih kurang. Bahan yang digunakan yaitu log dari 5 jenis kayu diantaranya jenis Swietenia mahagoni, Dalbergia latifolia Roxb., Maesopsis eminii, Acacia mangium, Pinus merkusii dan Pinus insularis berukuran panjang 200 cm berdiameter ± 30 cm. Log dibelah menjadi papan radial (R), tangensial (T), dan tanpa arah (C) dengan ukuran tebal, lebar, dan panjang (3 x 20 x 100) cm. Pengujian gelombang sonik, ultrasonik, dan lentur (MOE) menggunakan contoh uji berukuran (2,5 x 2,5 x 41) cm dari masing-masing papan, sedangkan pengujian tekan, modulus Young, dan rasio poisson’s menggunakan contoh uji berukuran (2,5 x 2,5 x 10) cm mengacu pada ASTM D-143 (2000) dengan metode sekunder. Pengujian kadar air, kerapatan, dan berat jenis menggunakan contoh uji berukuran (2,5 x 2,5 x 2,5) cm. Parameter akustik yang dihasilkan yaitu kecepatan ultrasonik berkisar antara 5000-6000 m/detik, sound damping 0,06-0,09, radiasi akustik 7-10 (m4 kg-1detik-1), atenuasi 0,01-0,015 cm-1, absorpsi suara 0,32-0,37. Berdasarkan dari parameter akustiknya Pinus merkusii, Pinus Insularis, Swietenia mahagoni dan Dalbergia latifolia Roxb. cocok digunakan sebagai alat musik sedangkan untuk untuk Maesopsis eminii dan Acacia mangium cocok digunakan sebagai peredam suara. Pola potongan papan tidak memberikan pengaruh yang nyata terhadap sifat akustik kayu. Sifat fisis dari kelima jenis ini tidak jauh berbeda dengan nilai kerapatan berkisar antara 0,4-0,7 g/cm3, berat jenis 0,4-0,6, dan kadar air antara 11-17 %. Softwoods memiliki rata-rata nilai mekanis yang lebih baik jika dibandingkan dengan hardwoods. Berdasarkan model linear, nilai dari sifat fisis (kerapatan) dan sifat mekanis (MOEs) belum dapat menduga nilai dari sifat akustik. Hal ini dilihat dari nilai r dan R2 yang kecil.
Collections
- UT - Forestry Products [2376]
Related items
Showing items related by title, author, creator and subject.
-
Perubahan sifat-sifat komponen penyusun kayu, struktur sel kayu dan sifat-sifat dasar kayu terdensifikasi secara parsial
Hadiyane, Anne | Coto, Zahrial | Wahyudi, Fauzi Febrianto | Pari, Gustan (2011)Wood densification is a treatment that applicable to increase quality and wood properties, either through impregnation or compression. Until now, it was carried out comprehensively, but not partially, resulting in spring ... -
Pengaruh pencampuran tepung jagung terhadap sifat-sifat dan sifat-sifat organoleptik roti tawar
Rohadi, Dede | Nasution, M. Zain | Saillah, Illah (1982)Penelitian tentang pemanfaatan tepung jagung untuk pembuatan roti telah dilaksanakan pada bulan Juli-Agustus 1982, bertempat di Pabrik Roti WARGALUYU Bogor dan Laboratorium Teknologi Hasil Pertanian Institut Pertanian ... -
Sifat Fisis, Sifat Mekanis, dan Sifat Finishing Kayu Mindi (Melia azedarach L.) setelah Perlakuan Pemanasan
Pratiwi, Lisa Adina | Priadi, Trisna (2014)Mindi (Melia azedarach L.) is a fast-growing wood species which is quite prospective for wood industry but it should be supported with proper technology application to produce good quality wood products. This research was ...