Show simple item record

dc.contributor.advisorDinarti, Diny
dc.contributor.authorDewo, Royno Anggoro
dc.date.accessioned2023-10-22T00:45:15Z
dc.date.available2023-10-22T00:45:15Z
dc.date.issued2003
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/127552
dc.description.abstractPenelitian ini bertujuan untuk mempelajari pengaruh zat pengatur tumbuh NAA dan BAP terhadap pertumbuhan dan perkembangan tunas bawang merah (Allium ascolonicum) kultivar Sumenep secara in vitro yang dilaksanakan di Laboratorium Kultur Jaringan Tanaman, Departemen Budidaya Pertanian, Fakultas Pertanian IPB, pada bulan Mei 2003 sampai dengan Agustus 2003. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) dengan 2 faktor, yaitu faktor pertama adalah pemberian NAA dengan konsentrasi 0; 0.5; dan 1 mg/l serta faktor yang kedua adalah pemberian BAP dengan konsentrasi 0; 1; 2; 3; dan 4 mg/l. Keseluruhan media ditambahkan 100 ml air kelapa. Penelitian ini terdiri dari 15 kombinasi perlakuan yang masing-masing kombinasi perlakuan diwakili oleh 10 eksplan sehingga keseluruhan terdapat 150 satuan unit percobaan yang dibagi dalam 2 kelompok hari tanam. Eksplan yang digunakan adalah setengah dari basal plate bawang merah. Secara umum metode sterilisasi yang dilakukan telah memadai. Hal ini ditunjukan pada tahap sterilisasi dalam media prekondisi diperoleh 90% eksplan steril. Kontaminasi yang terjadi pada tahap sterilisasi berupa bakteri dan cendawan. Tunas muncul pada 2 Minggu Setelah Perlakuan (MSP). Multiplikasi tunas terjadi pada 4 MSP. Pada 8 MSP eksplan mulai mengalami senecense yang ditandai dengan menguningnya daun-daun eksplan. Keseluruhan eksplan tidak mengalami gejala vitrifikasi. Perlakuan tunggal NAA berpengaruh sangat nyata terhadap seluruh peubah pengamatan. Dari ketiga konsentrasi NAA dalam penelitian, konsentrasi 0.5 mg/l NAA menghasilkan nilai rata-rata tertinggi pada peubah jumlah akar, jumlah daun, tinggi tunas dan panjang akar. Pada peubah jumlah tunas, konsentrasi 1 mg/l NAA menghasilkan nilai rata-rata tertinggi sebanyak 4.3 tunas. Perlakuan tunggal BAP berpengaruh sangat nyata terhadap seluruh peubah pengamatan kecuali tidak nyata pada peubah tinggi tunas. Dari kelima konsentrasi BAP dalam penelitian, konsentrasi 3 mg/l BAP terbaik untuk merangsang jumlah tunas sebanyak 4.9 tunas. Kombinasi NAA dan BAP memberikan pengaruh yang lebih baik terhadap peubah jumlah tunas. Konsentrasi 1 mg/l NAA dan 3 mg/l BAP menghasilkan rata-rata jumlah tunas yang tertinggi sebanyak 6.7 tunas.id
dc.language.isoidid
dc.publisherIPB (Bogor Agricultural University)id
dc.subject.ddcAgronomy and Horticultureid
dc.titlePengaruh NAA dan BAP terhadap multiplikasi tunas bawang merah(Allium ascolonicum) kultivar sumenep secara in vitroid
dc.typeUndergraduate Thesisid
dc.subject.keywordNAA and BAP effectid
dc.subject.keywordshoot multiplicationid
dc.subject.keywordshallot (Allium ascolonicum) cultivar Sumenepid


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record