Show simple item record

dc.contributor.advisorHartoyo, Sri
dc.contributor.authorHandoyo, Eko
dc.date.accessioned2023-10-22T00:15:42Z
dc.date.available2023-10-22T00:15:42Z
dc.date.issued2009
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/127513
dc.description.abstractNegara Indonesia dikenal sebagai negara yang memiliki sumber daya alam berlimpah, baik sumber daya alam yang dapat diperbaharui maupun sumber daya alam yang tidak dapat diperbaharui. Berlimpahnya sumber daya yang dimiliki menyebabkan Indonesia berpeluang untuk meningkatkan pendapatan lewat perdagangan, tidak hanya dalam pasar domestik melainkan berupaya memperluas pasar melalui perdagangan internasional. Karet merupakan komoditi ekspor yang mampu memberikan kontribusi di dalam upaya peningkatan devisa Indonesia. Dengan kata lain, banyak sekali kegunaan karet. Di antaranya, dan yang paling utama adalah untuk membuat ban mobil, sepeda motor, hingga pesawat terbang. Sektor industri ban merupakan sektor industri yang sangat penting peranannya dalam pembangunan, khususnya transportasi. Prospek Industri ban Indonesia sangatlah menjanjikan di pasar internasional. Kenaikan ekspor ban disebabkan semakin tingginya daya saing industri ban nasional dalam negeri. Oleh karena itu industri ban nasional harus dapat mempertahankan daya saingnya dengan upaya peningkatan efisiensi, mencapai skala usaha yang paling efisien. Kebutuhan konsumsi ban akan semakin meningkat seiring dengan meningkatnya pertumbuhan industri otomotif belakangan ini. Begitu menariknya ekspor ban yang dilakukan oleh produsen bahkan ban yang dijual oleh produsen ke pasar domestik pun diekspor oleh para pedagang/toko, karena melihat selisih harga yang menguntungkan dalam US$, antara harga belinya (dalam rupiah) dengan harga ekspor. Akibatnya pasokan ban di dalam negeri semakin berkurang dan konsumen beralih ke ban bekas atau ban vulkanisir, sedangkan negara-negara tujuan ekspor produsen ban Indonesia juga dimasuki oleh ban-ban Indonesia yang diekspor oleh para pedagang tersebut yang menawarkan harga yang lebih murah. Begitu juga maraknya ban-ban impor yang harganya jauh lebih rendah dari harga ban nasional menyebabkan keterpurukan bagi industri ban nasional. Konsumen akan lebih cenderung membeli ban-ban yang harganya relatif lebih murah. Tujuan dari penulisan ini adalah menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi ekspor dan impor ban Indonesia dan menganalisis seberapa besar faktor-faktor tersebut mempengaruhi ekspor dan impor ban Indonesia di pasar internasional. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah menggunakan model ekonometrika. Untuk menduga pengaruh dari variabel-variabel bebas (independent variable) terhadap variabel terikat (dependent variable) digunakan metode 2SLS (Two Stage Least Square) dan menggunakan bantuan software E.Views 4.1 dan Microsoft Excel 2007. Dengan menggunakan metode ini diharapkan dapat menjawab permasalahan dalam penelitian. ...id
dc.language.isoidid
dc.publisherIPB Universityid
dc.subject.ddcEksporid
dc.subject.ddcImporid
dc.titleAnalisis ekspor dan impor ban Indonesia di pasar internasionalid
dc.typeUndergraduate Thesisid
dc.subject.keywordNilai tukarid
dc.subject.keywordIndustri ban indonesiaid
dc.subject.keywordPasar internasionalid


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record