View Item 
      •   IPB Repository
      • Dissertations and Theses
      • Undergraduate Theses
      • UT - Faculty of Fisheries and Marine Science
      • UT - Aquatic Resources Management
      • View Item
      •   IPB Repository
      • Dissertations and Theses
      • Undergraduate Theses
      • UT - Faculty of Fisheries and Marine Science
      • UT - Aquatic Resources Management
      • View Item
      JavaScript is disabled for your browser. Some features of this site may not work without it.

      Studi penangkapan paus di desa Lamalera Kabupaten Lembata Nusa Tenggara Timur

      Thumbnail
      View/Open
      Fulltext (7.976Mb)
      Date
      2003
      Author
      Oematan, Serolf Timotius Endarto
      Martasuganda, Sulaeman
      Metadata
      Show full item record
      Abstract
      Tujuan penelitian ini adalah untuk memperkenalkan sistem perikanan tangkap paus di Desa Lamalera yang meliputi metode, daerah penangkapan dan jenis emanfaatan hasil tangkapan, Kapal (peledang) yang digunakan nelayan Lamalera untuk menangkap paus memiliki bentuk dan proses pembuatan yang telah diwariskan secara turun-temurun. Setiap bagian dan bahan kapal tidak ada yang menggunakan besi, semuanya terbuat dari kayu dan bambu. Dimensi kapal (L x B x D) adalah 10m x 2m x 1,5m. Kapal erdiri atas beberapa bagian utama, yaitu anjungan, lunas, belina, ruangan pertama, ruangan kedua, ruangan ketiga, ruangan keempat, ruangan kelima, ruangan keenam, ruangan ketujuh, ruangan kedelapan, ruangan kesembilan, ruangan kesepuluh, ruangan kesebelas, lama uri tobo dan buritan Bagian-bagian lain yang turut melengkapi kapal sebagai satu kesatuan utuh, aitu penyangga bambu depan, penyangga bambu belakang, nada untuk menarik ikan ke dalam kapal, tali penahan gulungan layar, tali tiang layar depan, balok penyangga cadik kapal, penahan gagang dayung, pembatas ruang-ruang kapal, balok untuk mengunci dua ujung nullu, layar, tiang layar, cadik kapal dan gagang tombak Dalam proses pembuatan kapal, nelayan tidak menggunakan gambar rencana, melainkan berdasarkan pengalaman secara turun-temurun. Dari segi teknis hal ini dapat sangat merugikan, karena konstruksi kapal kurang bagus dan kemungkinan besar akan cepat rusak. Hal ini juga dapat disebabkan penggunaan baut yang tidak terbuat dari besi, sehingga sambungan beberapa bagian kapal atau kapal kurang kuat dan mudah lepas Untuk memperoleh baut besi membutuhkan biaya yang cukup mahal, susah di dapat, serta pengaruh keterikatan pada adat yang tidak membolehkan penggunaan bahan dari besi selain mata tombak. Seluruh bahan yang dipakai berasal dari alam, karena mudah didapat dan murah Pembagian ruangan pada kapal diduga untuk mempermudah kerja di kapal. ABK akan lebih leluasa bergerak dan beraktivitas, ABK akan selalu berada di posisi masing-masing, sehingga kapal berada dalam keseimbangan yang baik dan ABK aman dalam bekerja, Peralatan lain yang digunakan ABK pada saat operasi penangkapan paus dalah alat penimba air dari lontar, alat penimba air dari bambu, batu asah, bangku
      URI
      http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/127462
      Collections
      • UT - Aquatic Resources Management [2679]

      Copyright © 2020 Library of IPB University
      All rights reserved
      Contact Us | Send Feedback
      Indonesia DSpace Group 
      IPB University Scientific Repository
      UIN Syarif Hidayatullah Institutional Repository
      Universitas Jember Digital Repository
        

       

      Browse

      All of IPB RepositoryCollectionsBy Issue DateAuthorsTitlesSubjectsThis CollectionBy Issue DateAuthorsTitlesSubjects

      My Account

      Login

      Application

      google store

      Copyright © 2020 Library of IPB University
      All rights reserved
      Contact Us | Send Feedback
      Indonesia DSpace Group 
      IPB University Scientific Repository
      UIN Syarif Hidayatullah Institutional Repository
      Universitas Jember Digital Repository