Show simple item record

dc.contributor.advisorBaskoro, Mulyono S
dc.contributor.advisorWahyu, Ronny I
dc.contributor.authorAmalia, Selvi
dc.date.accessioned2023-10-20T07:37:57Z
dc.date.available2023-10-20T07:37:57Z
dc.date.issued2003
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/127461
dc.description.abstractRawai dasar (bottom longline) merupakan salah satu alat tangkap yang potensial untuk pemanfaatan ikan demersal. Alat tangkap ini dapat ditemukan di Berbagai belahan bumi ini, misal di Tanshui (Taiwan), China, Portugis, Jerman, Pulau Lipari (Italia), Jepang dan masih banyak lagi yang lain (Von Brandt, 1984). Sedangkan di Indonesia, alat ini telah dioperasikan di berbagai daerah perairan, antara lain Selat Bali, Selat Sunda dan bagian timur Selat Madura. Rawai dasar di Gaerah Sumenep adalah rawai yang dioperasikan di dasar perairan yang berkarang disebut rawai perairan karang (Coralreef Longline) (Subani & Barus, 1988). Rawai ini memiliki konstruksi dan metode pengoperasian yang disesuaikan dengan kondisi dasar perairannya. Dasar perairan timur Pulau Madura yang berkarang membuat daerah ini memiliki potensi yang besar terhadap pemanfaatan ikan karang. Hal ini menjadi suatu alasan bagi nelayan untuk mengoperasikan rawai dasar. Pada tahun 2002 tercatat terdapat 7.505 unit penangkapan rawai dasar di Kabupaten Sumenep (Dinas Penkanan & Kelautan Sumenep, 2002). Kondisi unit penangkapan dan metode operasi yang diterapkan oleh sebagian besar nelayan di Kabupaten Sumenep masih menggunakan teknologi yang sederhana. Meskipun demikian total produksi ikan demersal pada bulan Januari-Maret tahun 2002 mencapai 95,9 ton (Dinas Perikanan & Kelautan Sumenep, 2002). Kecamatan Dungkek dilihat dari potensi perikanan demersalnya mampu menghasilkan kurang lebih 19,12% produksi ikan dari total hasil perikanan Kabupaten Sumenep pada tahun 2001, yaitu 39.665.859 kg (Dinas Perikanan dan Kelautan Sumenep, 2001). Tujuan yang akan dicapai dalam penelitian ini yaitu mendeskripsikan unit penangkapan dan metode operasi penangkapan rawai dasar, mendapatkan informasi mengenai efektifitas alat tangkap, dan efisiensi operasi dan menganalisis kondisi usaha perikanan rawal dasar di Kecamatan Dungkek, Kabupaten Sumenep, Jawa Timur. Sedangkan manfaat dari penelitian ini adalah menjadi acuan. pengembangan usaha perikanan rawai dasar di Kecamatan Dungkek, Kabupaten Sumenep, Jawa Timur. Penelitian berlangsung di Desa Lapalaok, Kecamatan Dungkek, Kabupaten Sumenep. Penelitian pendahuluan dilakukan pada bulan Juni 2002, sedangkan pelaksanaan penelitian pada bulan Desember 2002. Metode penelitian yang digunakan adalah studi kasus. Obyek dalam kasus ini adalah unit penangkapan rawai dasar di Desa Lapalaok Kecamatan Dungkek Kabupaten Sumenep, Jawa Timur. Dalam metode ini dikaji kondisi unit penangkapan rawal dasar dari aspek teknis, sosial nelayan dan ekonomi. Analisis yang digunakan adalah analisis deskriptif terhadap unit penangkapan, metode operasi dan produktifitas alat tangkap rawai dasar serta menghitung Catch per unit effort (CPUE) breng ditampilkan dalam bentuk tabel, gambar dan grafik. Informasi mengenai etektifitas dan efisiensi operasi penangkapan yang didapatkan melalui perbandingan umlah hasil tangkapan, jumlah setting dan jumlah trip yang dilakukan oleh kapal-id
dc.language.isoidid
dc.publisherIPB (Bogor Agricultural University)id
dc.subject.ddcAquatic Resources Managementid
dc.titleStudi penangkapan rawai dasr di kecamatan dungkek, Kabupaten Sumenep, Jawa Timurid
dc.typeUndergraduate Thesisid
dc.subject.keywordbottom longlineid
dc.subject.keywordCoralreef Longlineid
dc.subject.keywordbasic longline fishing unitid


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record