dc.description.abstract | Longsor merupakan salah satu bencana yang terjadi di Indonesia. Hal ini
dapat terjadi disebabkan oleh faktor alam atau pun faktor manusia. Penelitian ini
bertujuan untuk menganalisis penyebab dan dampak dari peristiwa longsor yang
terjadi di Desa Ciburayut, Kecamatan Cigombong, Kabupaten Bogor terhadap
kegiatan pertanian, untuk mengestimasi berapa penghasilan yang hilang untuk
setiap rumah tangga petani, untuk menganalisis tingkat kerentanan rumah tangga
petani, dan untuk menganalisis tindakan resiliensi yang dilakukan rumah tangga
petani beserta faktor-faktor yang mempengaruhinya. Analisis deskriptif, metode
loss of earnings, livelihood vulnerability index (LVI), indeks skor, dan regresi
berganda digunakan untuk menjawab semua tujuan dalam penelitian ini. Hasilnya
menunjukkan bahwa bencana longsor yang terjadi pada tahun 2002 disebabkan
oleh aktivitas manusia dan hal ini sangat berpengaruh untuk irigasi dan kegiatan
pertanian. Rata-rata penghasilan yang hilang sebesar Rp 1.516.970 per bulan
untuk setiap rumah tangga. Indeks dalam LVI sebesar 0,36 sedangkan untuk LVIIPCC
sebesar – 0,01. Hal ini menunjukkan bahwa rumah tangga petani di Desa
Ciburayut kurang rentan terhadap bencana longsor. Hal ini dapat terjadi karena
rumah tangga petani melakukan beberapa tindakan untuk meminimalisir risiko
yang disebut tindakan resiliensi. Tindakan resiliensi yang paling banyak dilakukan
adalah meminjam uang kepada koperasi, menerima bantuan dari petani lain, dan
menerima raskin. Faktor-faktor yang mempengaruhi tindakan resiliensi yaitu
tingkat pendidikan, lama bertani, hak kepemilikan lahan, frekuensi terjadinya
longsor, dan penghasilan. | id |