Kualitas air waduk Saguling, Jawa Barat selama periode 1997-2002
View/ Open
Date
2003Author
Surachman, Surachman
Adiwilaga, Enan M
Hariyadi, Sigid
Metadata
Show full item recordAbstract
Waduk Saguling merupakan salah satu waduk yang memiliki fungsi serba guna, dimana air waduk tersebut digunakan untuk berbagai keperluan diantaranya untuk pembangkit listrik tenaga air (PLTA), budidaya jaring apung, untuk bahan baku air minum, pertanian dan untuk penahan banjir. Akibat dari kegiatan-kegiatan tersebut Waduk Saguling banyak menampung masukan berbagai jenis limbah dan zat pencemar yang berpotensi untuk menurunkan kualitas mya Sebagian besar limbah yang masuk kedalam Waduk Saguling dibawa oleh aliran sungai Citarum dan anak-anak sungainya dan mengalami peningkatan dari waktu kewaktu dimana hal tersebut akan menyebabkan peningkatan pencemaran air waduk yang lebih parah dan akan menyebabkan menurunnya fungsi waduk yang serba guna. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengevaluasi kualitas air dan mengetahui kecenderungan perubahan kualitas air waduk saguling selama periode 1997-2002. Penelitian ini dilakukan dengan cara mengumpulkan dan mengkaji data sekunder berupa data pemantauan kualitas air fisika, kimia dan biologi waduk Saguling selama 6 tahun, yaitu di mulai dari tahun 1997 sampai dengan tahun 2002. Data tersebut merupakan hasil pemantauan yang dilakukan oleh Pusat Penelitian Sumber Daya Alam dan Lingkungan, Lembaga Penelitian Universitas Padjadjaran Bandung. Lokasi pengamatan sebanyak 11 Stasiun yang terdiri dari 9 stasiun di perairan waduk dan 2 stasiun di luar waduk. Parameter kualitas air yang diteliti terdiri dari 25 parameter yaitu sebagai berikut. parameter Fisika (subu, TDS, kekeruhan); parameter kimia (pH, Ammonia (NH3), Nitrit (NO2), Nitrat (NO3), DO, COD, BOD, Besi (Fe). Tembaga (Cu), Seng (Zn), Timbal (Pb), Air raksa (Hg), Sulfida (H,S), Minyak dan lemak, Selenium (Se), Boron (Br), Cobalt (Co), Surfaktan, Sianida (CN), Arsen (As), DDT) dan parameter biologi (fitoplankton). Untuk menganalisa data kualitas air Waduk Saguling dilakukan dengan dua pendekatan yaitu: analisis kualitas air berdasarkan perbandingan dengan baku mutu air secara deskriptif dan analisis menggunakan metode STORET in Canter 1977. Waduk Saguling berlokasi di Kabupaten Bandung, Provinsi Jawa Barat. Terletak pada 6°50' lintang selatan dan 107° 25' bujur timur, pada ketinggian berkisar antara 550-650 m di atas permukaan laut. Selain dimanfaatkan sebagai PLTA, keberadaannya juga dimanfaatkan untuk budidaya ikan di keramba jaring apung. Sampai tahun 1994, jumlah keramba apung yang tercatat beroperasi berjumlah 4.425 unit dengan jumlah pemiliknya sebanyak 1.236 orang. Jenis ikan yang dibudidayakan adalah ikan mas (Cyprinus carpio) dan ikan nila (Oreochromis niloticus). Macam ikan di Waduk Saguling, ikan hampal (Hampala macrolepidota), ikan betok (Anabas testudineus), belut (Fluta alba), ikan gabus phiochepalus striatus), ikan tawes (Puntius javanicus), ikan nila (Oreochromis niloticus), kan mujair (Oreochromis mossambicus), ikan nilem (Osteochilus hasselti), ikan lele (Clarias batrachus), dan ikan mas (Cyprinus carpio).