Analisis faktor-faktor yang memengaruhi tingkat partisipasi angkatan kerja wanita di indonesia (Periode 1998 - 2008)
Abstract
Peran wanita di dalam pembangunan saat ini semakin penting. Hal ini, dapat dilihat dari tingkat partisipasi angkatan kerja wanita pada dua tahun terakhir terus mengalami peningkatan walaupun masih rendah jika dibandingkan dengan pria. Data Survei Angkatan Kerja Nasional (Sakernas) menunjukkan TPAK wanita sebesar 49,7 persen (2007) menjadi 51,1 persen (2008). Mengupayakan wanita untuk terlibat di dalam pembangunan ini mutlak diperlukan karena sebagian besar wanita merupakan sumber daya manusia yang tersedia sebagai modal dasar pembangunan. Meningkatnya peran wanita di dalam pembangunan ini mengindikasikan bahwa telah beralih fungsinya peran utama wanita yaitu, sebagai istri, ibu rumah tangga, dan mengurus anak sehingga di dalam kehidupannya ini, wanita telah
memiliki peran ganda yaitu sebagai seorang ibu rumah tangga, juga sebagai seseorang yang aktif di dalam kegiatan ekonomi. Pertumbuhan tingkat partisipasi angkatan kerja wanita ini berbeda setiap tahunnya serta berbeda juga antara pulau yang satu dengan yang lainnya. Hal ini dikarenakan terdapat faktor demografis, sosial, dan ekonomi yang memengaruhi tingkat partisipasi angkatan kerja wanita
tersebut. Tujuan dari penelitian ini, adalah untuk mengetahui perkembangan tingkat partisipasi angkatan kerja wanita di Indonesia selama 11 tahun terakhir (1998 – 2008). Selain itu juga, menganalisis faktor – faktor yang memengaruhi tingkat partisipasi angkatan kerja wanita tersebut, antara lain : (1) tingkat upah yang diterima oleh pekerja wanita, (2) proporsi jumlah wanita yang bekerja, (3)
proporsi jumlah wanita yang bekerja, dan (4) rata – rata jumlah anak yang dilahirkan (fertilitas). Pada penelitian ini, membahas TPAK wanita di Indonesia yang tersebar di pulau – pulau besar di Indonesia, yang terbagi atas Pulau Sumatera, Jawa, Kalimantan, dan Sulawesi. Hal ini dikarenakan selain karena
ketersediaan data yang terbatas, secara geografis keempat pulau tersebut memiliki kepulauan, yaitu Kepulauan Sunda Besar Metode penelitian yang digunakan untuk menganalisis faktor – faktor
yang memengaruhi tingkat partisipasi angkatan kerja wanita ini, menggunakan analisis panel data. Penelitian ini terdiri dari 44 observasi (11 timeseries, serta 4 cross section). Pendekatan model yang digunakan adalah pooled least square. Hasil estimasi model terbaik didapatkan, model pooled least square dengan penambahan pembobotan (Generalized Least Square/GLS). Berdasarkan hasil
estimasi tersebut, semua variabel eksogen yang digunakan untuk menganalisis tingkat partisipasi angkatan kerja wanita di empat pulau tersebut, signifikan pada taraf nyata 5 – 10 persen yang digunakan. Berdasarkan hasil penelitian, diketahui bahwa pertumbuhan tingkat partisipasi angkatan kerja wanita di Indonesia pada kurun waktu 1998 – 2008, cenderung mengalami peningkatan,walaupun masih berfluktuatif. Kemudian, faktor upah, proporsi jumlah wanita yang bekerja, berumahtangga, serta jumlah anak berpengaruh secara nyata terhadap tingkat partisipasi angkatan kerja wanita
Indonesia di pulau Sumatera, Jawa, Kalimantan, dan Sulawesi. Pada hasil penelitian ini, diharapkan pemerintah hendaknya memperhatikan kesejahteraan wanita khususnya dalam pemberian upah, agar tidak terjadi kesenjangan yang terlalu tinggi antara upah yang diterima oleh pekerja pria dengan wanita.