Estimasi nilai kerugian ekonomi masyarakat akibat pencemaran limbah batik di Kota Pekalongan (studi kasus: Kelurahan Medono, Kecamatan Pekalongan Barat, Kota Pekalongan)
Abstract
Subsektor usaha batik telah berkembang pesat di Indonesia, salah satu sentra produksinya di Kota Pekalongan. Namun, peningkatan subsektor usaha ini tidak disertai kesadaran akan pentingnya menjaga lingkungan sehingga menimbulkan eksternalitas negatif bagi masyarakat akibat tercemarnya sungai oleh limbah batik. Penelitian ini mempunyai empat tujuan. Pertama, mengestimasi nilai kerugian ekonomi yang dialami masyarakat dengan metode cost of illness dan replacement cost. Kedua, identifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi besaran kerugian ekonomi masyarakat dengan metode analisis regresi linier berganda. Ketiga, estimasi nilai kesediaan menerima kompensasi masyarakat akibat pencemaran dengan metode contingent valuation method (CVM) dan terakhir adalah untuk mengetahui strategi pengelolaan limbah batik terbaik di Kelurahan Medono dengan menggunakan metode analytical hierarchy process (AHP). Hasil yang diperoleh dari penelitian ini yaitu: 1) Total nilai kerugian ekonomi yang harus ditanggung oleh masyarakat Kelurahan Medono sebesar Rp.589 308 362 per tahun; 2) Faktor-faktor yang berpengaruh nyata pada pada besarnya nilai kerugian ekonomi yaitu pendapatan, lama tinggal, usia dan dummy tercemarnya sumur; 3) Nilai dugaan WTA populasi yaitu sebesar Rp.605 622 912 per tahun; 4) Level kriteria, perbaikan kualitas air menjadi prioritas utama dengan nilai 0.499. Sementara pada level alternatif, pembuatan IPAL komunal menjadi prioritas program dengan nilai 0.299.