Show simple item record

dc.contributor.advisorSinaga, Meity Suradji
dc.contributor.advisorTombe, Mesak
dc.contributor.authorRahmini, Isti
dc.date.accessioned2023-10-19T01:22:56Z
dc.date.available2023-10-19T01:22:56Z
dc.date.issued2005
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/127002
dc.description.abstractPenyakit layu fusarium yang disebabkan oleh Fusarium oxysporum f. sp. lycopersici (Fol) mernpakan salah satu kendala penting dalam budidaya tanaman tomat. Beberapa upaya pengendalian terhadap penyakit layu fusarium belum menunjukkan keefektifan yang berarti. Induksi resistensi dengan menggunakan agens penginduksi ketahanan merupakan salah satu bentuk pengendalian yang menjanjikan keefektifan, keefisienan hasil pengendalian, serta aman bagi lingkungan. Oleh karena itu, dilakukan percobaan yang bertujuan untuk mengevaluasi keefektifan beberapa formulasi F. oxysporum non-patogenik (BIOFOB EC, BIO-FOB WP, Organik-FOB) dan P§eudornonas fluorescens dalam menginduksi ketahanan tanaman tomat terhadap pat.ogen penyebab penyakit layu fusarium. Percobaan dilakukan dengan menggunakan Rancangan Acak kelompok, dengan 6 perlakuan, meliputi perlakuan BIO-FOB EC, BIO-FOB WP, OrganikFOB, Pseudomonas fluvrescens, kontrol negatif (tanpa patogen, tanpa agens penginduksi) dan kontrol positif (dengan patogen, tanpa agens penginduksi) yang merupakan perlakuan benih (seed treatment). Tiap perlakuan dengan 3 ulangan, masing-masing ulangan dengan 5 tanaman. Pengamatan dilakukan dengan menghitung persen kejadian penyakit yang ditandai nekrotik pembuluh batang pada 18 MST, tinggi tanaman, dan bobot buah pada periode panen pertama. Pengolahan data dilakukan dengan program SAS 6.12. Perlakuan yang berpengaruh nyata dilanjutkan dengan Uji Jarak Berganda Duncan, pada taraf a= 5%. Hingga akhir pengamatan pada 18 MST gejala khas layu fusarium belum nampak terlihat. Oleh karena itu untuk melihat keefektifan agens penginduksi diamati adanya nekrosis berupa bercak coklat pada batang. Semua perlakuan agens penginduksi mampu menghambat infeksi Fol. Perlakuan BIO-FOB WP paling efektif dalam menginduksi infeksi patogen (100% efektif), sedangkan perlakuan BIO-FOB EC, Organik-FOB dan Pseudomonas fluorescens relatif kurang efektif dibandingkan dengan perlakuan BIO-FOB WP. Berdasarkan pengamatan tinggi tanaman maupun bobot buah pada periode panen pertama nampak keempat agens penginduksi uji tidak memperlihatkan efek zat pengatur tumbuh.id
dc.language.isoidid
dc.publisherBogor Agricultural University (IPB)id
dc.subject.ddcTomatid
dc.subject.ddcFusarium oxysporumid
dc.subject.ddcPseudomonas fluorescensid
dc.titleEvaluasi Fusarium oxysporum Non-patogenik dan Pseudomonas fluorescens sebagai Penginduksi Ketahanan Tomat terhadap Layu Fusariumid
dc.typeUndergraduate Thesisid


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record