Show simple item record

dc.contributor.authorMauluddin
dc.date.accessioned2010-05-05T11:56:37Z
dc.date.available2010-05-05T11:56:37Z
dc.date.issued2009
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/12699
dc.description.abstractIkan gurame membutuhkan waktu 2 – 3 tahun untuk mencapai matang gonad, sehingga memerlukan waktu relatif lama untuk memproduksi induk. Lamanya waktu memproduksi induk dapat menyebabkan kurangnya ketersediaan benih yang siap tebar. Saat ini, teknologi yang bisa digunakan untuk mempercepat kematangan gonad ikan gurame belum ada. Baru-baru ini, teknologi rekayasa reproduksi pada ikan telah dikembangkan, yaitu pengembangan induk surrogate (induk semang). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui morfologi dan proporsi komposisi sel spermatogonia ikan gurame dari berbagai ukuran. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juli – Desember 2008. Pembuatan preparat histologi dilakukan di Laboratorium Kesehatan Ikan, Departemen Budidaya Perairan, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Institut Pertanian Bogor (IPB). Dokumentasi hasil histologi dilakukan di Laboratorium Histologi, Departemen Anatomi Fisiologi dan Farmakologi, Fakultas Kedokteran Hewan, IPB. Disosiasi testis dan dokumentasinya dilaksanakan di Balai Besar Pengembangan Budidaya Air Tawar (BBPBAT) Sukabumi. Tahapan yang dilakukan dalam penelitian ini adalah pengamatan preparat histologi yang bertujuan untuk mengetahui perkembangan morfologi sel testikular dan disosiasi gonad yang berfungsi untuk menghitung komposisi sel testikular ikan gurame. Secara keseluruhan nilai rata – rata berat gonad ikan gurame berkisar antara 0,0755 – 0,2517 g. Nilai rata – rata IKG ikan gurame berkisar antar 8,7025 x 10-3 – 9,5382 x 10-3%. Dari hasil pengamatan preparat histologis testis ikan gurame menunjukkan bahwa terdapat perbedaan fase spermatogenesis dan tipe sel – sel spermatogenik yang terdapat pada setiap kelas ikan gurame uji. Ikan gurame yang dikelompokkan ke dalam kelas ikan muda (800 – 1000 g), tipe sel – sel spermatogenik yang ada di dalam testisnya berbeda dengan ikan gurame yang dikelompokkan ke dalam kelas ikan dewasa (1100 – 1300 g) dan ikan yang matang gonad (2250 – 3200 g). Adapun pada ikan yang dikelompokkan ke dalam kelas ikan yang belum berkembang gonadnya (400 – 600 g) belum terlihat atau terdapat adanya gonad. Jumlah spermatogonia terbanyak terdapat pada ikan muda (348.000 sel), yang kemudian jumlahnya semakin menurun baik pada ikan dewasa (192.000 sel) maupun ikan yang matang gonad (116.000 sel). Proporsi spermatogonia tertinggi terdapat pada ikan muda, yaitu sebesar 80,56% dan yang terendah terdapat pada ikan yang matang gonad, yaitu sebesar 6,30%. Adapun sel testikular yang mempunyai diameter terpanjang secara berturut – turut adalah spermatogonia, spermatosit, dan spermatid. Proporsi sel spermatogonia yang paling besar terdapat pada ikan gurame dengan nilai rata – rata IKG paling kecil, yaitu 8,7025 x 10-3 pada ikan yang dikelompokkan ke dalam kelas ikan muda (800 – 1000 g). Jika dilakukan transplantasi maka ikan gurame yang digunakan sebagai ikan donor sebaiknya adalah ikan gurame kelas ikan muda (800 - 1000 g).id
dc.titleStudi mengenai Morfologi dan Komposisi Sel Testikular Ikan Gurame Osphronemus gouramy Lac.id
dc.title.alternativeStudi mengenai Morfologi dan Komposisi Sel Testikular Ikan Gurame Osphronemus gouramy Lac.id


Files in this item

Thumbnail
Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record