Analisis dampak kenaikan tarif dasar listrik terhadap industri tekstil dan produk tekstil indonesia
Abstract
Sektor industri telah menunjukkan peranan yang penting bagi perekonomian nasional, baik dalam peningkatan nilai tambah maupun dalam memberikan kesejahteraan bagi masyarakat luas. Meskipun kondisi perekonomian tengah dilanda krisis finansial global, sektor industri pengolahan masih
merupakan sektor yang memberikan kontribusi terbesar terhadap pembentukan Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia. Berdasarkan angka Produk Domestik Bruto (PDB) menurut harga konstan 2000 (BPS, 2007), pada tahun 2007 kontribusi sektor industri pengolahan terhadap perekonomian mencapai 24,96
persen. Angka ini lebih kecil jika dibandingkan dua tahun sebelumnya. Pada tahun 2005 kontribusi sektor industri pengolahan tanpa migas terhadap perekonomian sebesar 25,30 persen dan tahun 2006 sebesar 25,24 persen. Dengan kondisi seperti itu tampak bahwa dalam tiga tahun terakhir (2005-2007) pertumbuhan industri pengolahan tanpa migas tak menunjukkan hasil yang memuaskan. Namun jika
dilihat dari kontribusi beberapa sektor lapangan usaha yang ada di Indonesia, sektor industri pengolahan merupakan sektor yang paling besar kontribusinya dalam pembentukan PDB Indonesia pada periode 2004-2007.
Analisis data dalam penelitian ini dilakukan secara kuantitatif yaitu dengan melihat pengaruh variabel-variabel yang diteliti. Model penelitian yang digunakan untuk mengkaji dampak kenaikan TDL terhadap tingkat produksi, penyerapan tenaga kerja dan tingkat ekspor adalah model persamaan simultan. Masing-masing persamaan dalam penelitian diduga dengan metode Two-Stages Least Squares
(2SLS). Data statistik yang diestimasi merupakan data time series dari tahun 1983-2008 diolah dengan menggunakan Microsoft Excel 2007 dan software EViews 6.1 Dampak kenaikan TDL terhadap tingkat produksi ditunjukkan dengan harga listrik berpengaruh nyata terhadap tingkat produksi. Selain itu harga listrik juga memengaruhi tingkat produksi melalui jalur permintaan produk TPT dimana salah satu faktor yang memengaruhi permintaan produk TPT adalah harga listrik (TDL). Peningkatan harga listrik akan meningkatkan biaya input dan menurunkan pendapatan riil masyarakat yang nantinya akan berdampak kepada penurunan permintaan produk TPT dan pengurangan produksi. Harga listrik berpengaruh
tidak nyata terhadap penyerapan tenaga kerja, akan tetapi permintaan produk TPT berpengaruh terhadap tingkat penyerapan tenaga kerja. Hal ini mengindikasikan bahwa harga listrik (variabel yang signifikan terhadap permintaan produk TPT) tidak berpengaruh secara langsung terhadap penyerapan tenaga kerja akan tetapi pengaruhnya melalui permintaan produk TPT terlebih dahulu. Selain itu, harga
listrik berpengaruh tidak nyata terhadap tingkat ekspor atau kenaikan harga listrik tidak mempunyai pengaruh langsung terhadap tingkat ekspor. Harga listrik memengaruhi tingkat ekspor secara tidak langsung yaitu melalui permintaan produk TPT dimana salah satu faktor yang memengaruhi permintaan produk tersebut adalah harga listrik. Melihat dampak yang ditimbulkan oleh kenaikan TDL, maka sebaiknya pemerintah melakukan berbagai pertimbangan dalam mengambil kebijakan kenaikan tarif dasar listrik (TDL) karena hal ini menyebabkan konsumen dan produsen merugi akibat kenaikan TDL dimana konsumen berkurang pendapatan riilnya dan produsen meningkat biaya produksinya. selain kenaikan TDL, pemerintah juga sebaiknya melakukan pemberitahuan terlebih dahulu jika akan
terjadi pemadaman listrik agar industri tekstil telah mempersiapkan diri untuk mengganti jam produksinya diwaktu lain.