dc.description.abstract | dalam proses produksi menghasilkan limbah yang menyebabkan pencemaran lingkungan. Masalah ini dapat diatasi dengan pengelolaan lingkungan, salah satunya dengan Produksi Bersih (PB). Penerapan PB telah diterapkan di industri besar seperti PT Interchalin, sedangkan industri kecil antara lain: klaster Industri Kecil dan Menengah (IKM) tahu Seyegan, klaster IKM batik Laweyan dan klaster Usaha Kecil dan Menengah (UKM) tahu Jomblang. Penerapan PB pada industri besar dan industri kecil dinilai efektif, karena memberikan keuntungan secara ekonomi, lingkungan dan organisasi. Hal inilah yang mendorong untuk mengkaji lebih lanjut penerapan PB terutama yang telah dilakukan di industri kecil yaitu di klaster UKM tahu. Tujuan utama penelitian ini adalah menilai keefektifan penerapan PB yang dilakukan di klaster UKM tahu.
Adapun tujuan khusus dari penelitian ini, yaitu: (1) mengkaji persepsi dari pemilik UKM tahu terhadap penerapan PB di klaster UKM tahu, (2) mengkaji keefektifan penerapan PB di klaster UKM tahu, (3) membandingkan nilai efektifitas biaya pada UKM tahu yang menerapkan PB dengan yang tidak menerapkan. Hasil penelitian ini diharapkan sebagai informasi bagi stakeholder untuk mengatasi
pencemaran limbah di sektor industri. Penelitian ini secara umum dilakukan di klaster UKM tahu Jomblang Kota Semarang yang telah menerapkan PB dan di UKM tahu Pancasan Kota Bogor yang tidak menerapkan PB. Mayoritas pemilik UKM tahu di klaster tahu Jomblang menyatakan bahwa penerapan PB sangat efektif. Berdasarkan hasil survey diperoleh persepsi pemilik UKM tahu tersebut terhadap manfaat penerapan PB khususnya penggunaan ketel uap sebesar 82%. Penerapan PB juga telah
mengubah paradigma pemilik UKM tahu terhadap limbah untuk dimanfaatkan menjadi barang yang bernilai ekonomis. Keefektifan penerapan PB di klaster UKM tahu ditunjukkan dari pengurangan penggunaan air sebesar 8,1%, penurunan limbah cair sebesar 23,02% dan limbah padat sebesar 18,11%. Kondisi tersebut berdampak pada peningkatan keuntungan sebesar 827,88%, karena kapasitas produksi yang digunakan juga meningkat sebesar 350%. Triple win yang merupakan tujuan dari penerapan PB, telah terbukti tercapai pada klaster UKM tahu. Perbandingan efektifitas biaya per kapasitas produksi pada UKM tahu yang menerapkan PB lebih kecil sebesar Rp 7.030,00 per kg kedelai dibandingkan
dengan UKM tahu yang tidak menerapkan sebesarRp 8.081,00 per kg kedelai. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penerapan PB yang dilakukan di klaster UKM tahu sangat efektif. Oleh karena itu, diperlukan pengembangan penerapan PB pada UKM dan industri lain secara terus menerus. | id |