Show simple item record

dc.contributor.advisorKhumaida, Nurul
dc.contributor.advisorYuzammi
dc.contributor.authorIntania
dc.date.accessioned2023-10-18T15:24:27Z
dc.date.available2023-10-18T15:24:27Z
dc.date.issued2005
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/126914
dc.description.abstractPenelitian dilakukan di Laboratorium Kultur Jaringan, Pusat Konservasi Tumbuhan Kebun Raya Bogor pada bulan Mei - September 2004. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mempelajrui pertumbuhan Alocasia suhirmaniana dalam kultur in vitro, mempelajari pengaruh BAP dan air kelapa terhadap rnulti plikasi tunas dan pertumbuhan A. suhirmaniana serta mendapatkan media altematif dalam perbanyakan A. suhirmaniana secara in vitro. Penelitian terdiri atas dua percobaan yang terpisah. Percobaan 1 mengamati pengaruh air kelapa dan BAP dalam media dasar MS (Murashige Skoog), sedangkan percobaan 2 mengamati pengaruh air kelapa dan BAP dalam media pupuk daun Hyponex. Rancangan percobaan yang digunakan dalam kedua percobaan tersebut adalah Rancangan Acak Lengkap dengan dua faktor. Faktor pertama adalah air kelapa yang terdiri dari empat taraf, yaitu 0, 100, 200 dan 300 ml/I. Faktor kedua adalah BAP terdiri dari empat taraf, yaitu 0, 2, 4, dan 6 mg/1. Tiap perlakuan terdiri dari empat ·ulangan yang masing-masing terdiri dari satu botol kultur yang berisi tiga eksplan. Pengamatan dilakukan setiap minggu terhadap tinggi, jumlah tunas, jumlah planlet berdaun, jumlah planlet berakar, panjang ak a r danjumlah tunas total subkultur 1 dan 2. Multiplikasi tunas mulai terjadi pada 2 MST. Pada kedua percobaan, penambahan BAP 2 mg/1 pada media menghasilkan jumlah tunas terbanyak sebesar 3.03 pada media MS (percobaan 1) dan 2.89 pada media Hyponex (percobaan 2). Pada percobaan 1 dan 2, tanaman tertinggi berturut-turut 2.88 dan 4.10 cm, di hasilkan oleh media dengan kombinasi perlakuan air kelapa O mVI + BAP O mg/1 (kontrol). Semakin tinggi konsentrasi air kelapa dan BAP yang diberikan, tinggi tanaman semakin rendah. Media dengan pemberian air kelapa pada konsentrasi O -300 ml/1 tanpa penambahan BAP, menghasilkan planlet berdaun. Persentase planlet berdaun tertinggi dihasilkan oleh kontrol, sebesar 100%. Penambahan air kelapa dengan konsentrasi O - 300 ml/1 pada media dapat meningkatkan perakaran hingga 100%, sedangkan pena mbahan BAP cenderung menghambat perakaran. Semakin tinggi konsentrasi BAP, persentase planlet berakar semakin rendah. Secara visual, tanaman yru1g ditumbuhkan pada media Hyponex dengan penambahan air kelapa terlihat lebih vigor dan kokoh bila dibandingkan dengan tanaman yang ditumbuhkan pada media MS. Selain itu, daun pada sebagian besar tanaman pada media Hyponex terlihat lebih lebar dan kokoh dibandingkan dengan daun tanrunan pada media MS. Penambahan BAP yang tinggi (6 mg/1) pada kedua jenis media mengakibatkan tanaman tidak kokoh dan terlihat vitrous.id
dc.language.isoidid
dc.publisherBogor Agricultural University (IPB)id
dc.subject.ddcAlocasia suhirmanianaid
dc.subject.ddcAir kelapaid
dc.subject.ddcSitokinin In vitroid
dc.titlePengaruh Sitokinin (BAP), Air Kelapa dan Media Terhadap Pertumbuhan dan Multiplikasi Alocasia suhirmaniana Secara In Vitroid
dc.typeUndergraduate Thesisid


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record