Show simple item record

dc.contributor.advisorSayogyo, Pujiwati
dc.contributor.advisorWigna, winati
dc.contributor.advisorMukidjo, Koeswardhono
dc.contributor.advisorSayogyo
dc.contributor.authorHomzah, Siti
dc.date.accessioned2023-10-18T00:32:04Z
dc.date.available2023-10-18T00:32:04Z
dc.date.issued1986
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/126856
dc.description.abstractKomponen ternak sapi perah menduduki tempat yang penting dalam sistem usaha tani terpadu di daerah penelitian. Kegiatan pengelolaan usahatani dan usaha ternak melibatkan sejumlah tenaga kerja pria dan wanita. Kedua usaha ini menambah peluang kerja anggota rumah tangga, khususnya bagi wanita. Dengan ikut sertanya wanita dalam kegiatan nafkah, berarti turut meningkatkan kesejahteraan rumah tangganya. Dalam hal ini perlu dipertanyakan sampai sejauhmana usaha ternak sapi perah menunjang peranan wanita dalam kesejahteraan rumah tangga dan apakah kerja wanita di bidang nafkah melalui usaha ternak sapi perah ini sudah mendapat pengakuan mengingat masih banyaknya faktor penghambat. Sesuai dengan permasalahannya, penelitian ini bertujuan menelaah peranan wanita dalam usaha ternak sapi perah pada berbagai strata sosial (berdasarkan luas penguasaan lahan) meliputi aspek pekerjaan pencarian nafkah, pekerjaan rumah tangga, pendapatan dan pengeluaran rumah tangga, partisipasi dalam berbagai kelembagaan serta pengambilan keputusan dalam berbagai aspek kehidupan, sehingga dapat dianalisa ada tidaknya pengakuan terhadap kerja wanita. Data yang dipergunakan adalah hasil penelitian selama tiga bulan, dengan melakukan wawancara langsung terhadap 30 rumah tangga contoh yang diambil secara acak berlapis dengan proporsi tak berimbang. Strata sosial diukur berdasarkan luas penguasaan lahan dan jumlah penguasaan ternak sapi perah. Hasil penelitian menunjukkan bahwa : (1) Ada hubungan yang sangat nyata antara luas penguasaan lahan dan jumlah ternak sapi perah yang dikuasai. Hal ini memberikan petunjuk bahwa sumberdaya lahan merupakan asset terpenting dalam peluang berusaha di bidang peternakan sapi perah. (2) Melihat pembagian kerja (division of labor) yang ada dalam rumah tangga yang diteliti, nyata bahwa jumlah tenaga yang dicurahkan wanita dalam membantu melakukan usaha ternak sapi perah dalam rumah tangga pada berbagai strata sosial, nampak jam kerja tertinggi adalah pada wanita dari rumah tangga strata menengah, diban- dingkan wanita strata atas maupun wanita strata bawah, demikian pula bila dibandingkan dengan pria pada rumah. tangga dari strata yang sama. Hal ini disebabkan karena rumah tangga strata menengah lebih berorientasi pada usahatani, sehingga pemeliharaan ternak lebih banyak dilakukan oleh wanita. Pada rumah tangga strata bawah, yang lebih berorientasi pada usahaternak, curahan tenaga kerja wanitanya lebih rendah, pekerjaan dalam usaha ternak lebih banyak dilakukan oleh pria. Wanita strata bawah selain turut mrmbantu pekerjaan pemeliharaan ternak, mereka juga terlibat dalam pekerjaan berburuh tani dengan jam kerja yang cukup tinggi. Pada rumah tangga strata atas, pemeliharaan ternak lebih banyak dilakukan oleh tenaga buruh yang hampir seluruhnya terdiri dari pria. Dalam pekerjaan rumah tangga ada kecenderungan bahwa makin tinggi strata sosial, makin tinggi curahan tenaga kerja wanita, karena wanita pada rumah tangga strata atas tidak banyak dilibatkan dalam pekerjaan nafkah. ...id
dc.language.isoidid
dc.publisherBogor Agricultural University (IPB)id
dc.subject.ddcWomenid
dc.subject.ddcDairy cattleid
dc.titlePeranan wanita dalam usaha ternak sapi perah rakyat: studi kasus di desa Pengalenganid
dc.typeThesisid


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record