Analisis penentuan saat optimum afkir ayam ras petelur
Abstract
Peternakan sebagai salah satu bagian dari pertanian dalam arti luas merupakan komponen utama yang penting artinya dalam perekonomian Indonesia. Salah satu subsektor peternakan yang berperan tersebut adalah subsektor perunggasan.
Agribisnis perunggasan khususnya ayam ras di Indonesia dibandingkan dengan subsektor peternakan lainnya sudah setara dengan negara-negara maju baik dalam hal sarana maupun teknologi produksi. Hanya saja dalam hal pengelolaan produksi ayam ras di Indonesia sampai saat ini belum efisien.
PT. X sebagai salah satu perusahaan yang bergerak peternakan ayam dalam kegiatannya yang berorientasi kepada keuntungan sangat terpengaruh oleh perubahan kondisi ekonomi. Dengan berubahnya kondisi harga-harga input produksi tentunya juga berpengaruh kepada struktur biaya produksi perusahaan.
Kondisi tersebut menuntut perlunya kembali identifikasi struktur biaya produksi sehingga dapat dihasilkan suatu kebijakan manajemen produksi agar semua sumberdaya produksi dapat digunakan sesuai dengan kebutuhan. Penggunaan faktor-faktor produksi dengan tidak memberikan hasil yang maksimum dapat menyebabkan menurunnya tingkat keuntungan. Kebijakan perusahaan dalam melakukan afkir merupakan salah satu strategi produksi selain bertujuan untuk mempertahankan kualitas telur yang dihasilkan juga merupakan salah satu bentuk keputusan manejemen produksi untuk meningkatkan keuntungan.
Penentuan saat optimum afkir ayam ras petelur yang selama ini dilakukan oleh perusahaan lebih kepada pertimbangan fisik dan produktifitas ayam yaitu berdasarkan laporan produksi perusahaan, sehingga cenderung untuk melakukan afkir pada minggu produksi yang relatif konstan, Perubahan kondisi ekonomi dan industri peternakan menuntut pengelolaan petemakan dengan memperhatikan perubahan biaya-biaya produksi. Maka perlu kajian khusus mengenal penentuan afkir ayam ras petelur selain memperhatikan aspek teknis produksi (umur teknis) juga adanya pertimbangan-pertimbangan biaya produksi (umur ekonomis) sehingga dapat lebih meningkatkan keuntungan perusahaan.
Penelitian ini dilakukan diperusahaan PT. X dengan pertimbangan perusahaan sedang tumbuh, serta sudah cukup lama yang bergerak dibidang agribisnis peternakan khsusnya ayam ras pedaging dan petelur. Data yang dikumpuikan terdiri dari data primer dan data sekunder. Untuk mencapai tujuan dilakukan analisa struktur biaya produksi, analisa penentuan saat optimum afkir ayam ras petelur, serta analisis sensitifitas.
Hasil dari analisisi struktur biaya diperoleh Biaya pegawai merupakan komponen biaya tetap terbesar yakni 2.22% selanjutnya dikuti oleh biaya sewa kandang 1,7%, biaya kendaraan 0.12%. Total kontribusi biaya tetap terhadap total biaya produksi adalah sebesar 4,64% sedangkan kontribusi biaya umum produksi secara umum sebesar 1,22% dengan komponen terbesar adalah biaya keamanan yakni sebesar 0,53%.
IPB Ur