Show simple item record

dc.contributor.advisorLimbong, Wilson Halomoan
dc.contributor.authorSyahroni, Dedy
dc.date.accessioned2023-10-17T23:33:38Z
dc.date.available2023-10-17T23:33:38Z
dc.date.issued2005
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/126782
dc.description.abstractIndonesia dengan laju pertumbuhan penduduk yang meningkat sebesar 1,3 persen, memberikan prospek yang cerah bagi perkembangan industri teh celup di Indonesia. Hal ini juga didukung dengan meningkatnya konsumsi teh celup per kapita secara nasional. Kondisi ini membuat potensi pasar teh celup masih terbuka lebar. Berdasarkan survei yang dilakukan AC Nielsen pada tahun 1999, industri teh celup dikuasai oleh Unilever melalui merek Sariwangi dengan meraih sekitar 86 persen pangsa pasar nasional. Dengan 86 persen market share yang dikuasai oleh Unilever melalui merek Sariwangi, maka sisanya sekitar 14 persen diperebutkan oleh merek-merek teh celup lainnya, termasuk Sedap Wangi yang memperoleh kurang lebih 0,65 persen pangsa pasar. Oleh karena itu, berdasarkan latar belakang tersebut tujuan penelitian ini adalah : ( 1) Menganalisis kondisi lingkungan internal dan ekstemal yang mempengaruhi strategi pemasaran perusahaan pada saat ini (2) Menganalisis kondisi persaingan industri produk teh celup yang tengah dihadapi oleh PT. Sariwangi A.E.A dan (3) Menyusun dan merekomendasikan rencana serta altematif strategi pemasaran yang tepat bagi perusahaan. Penelitian ini dilakukan di PT. Sariwangi Agricultural Estate Agency yang berlokasi di Jalan Mercedes Benz No 288, Gunung Putri, Bogor. Pengumpulan data dilakukan pada bulan September sampai Oktober 2004. Data yang dipergunakan berupa data primer dan data sekunder. Metode analisis data menggunakan (1) Analisis deskriptif untuk memperoleh gambaran umum perusahaan, (2) Analisis matriks IFE-EFE, untuk mengidentifikasi faktor-faktor lingkungan internal dan ekstemal, (3) Analisis persaingan industri, ( 4) Analisis matriks IE, yang dipergunakan untuk mengetahui posisi perusahaan, (5) Analisis matriks SWOT, yang dipergunakan untuk mendapatkan altematif strategi pemasaran yang tepat bagi perusahaan. Analisis faktor internal memberikan gambaran umum mengenai kekuatan dan kelemahan internal perusahaan yang mempengaruhi pemasaran teh celup Sedap Wangi. Faktor-faktor yang menjadi kekuatan adalah kualitas produk baik, aksesabilitas bahan baku lancar, penetapan harga yang lebih rendah dari harga rata-rata di pasar, dan lokasi perusahaan strategis. Sedangkan kelemahan perusahaan antara lain kegiatan promosi yang kurang intensif dan berkesinambungan, pemilihan segmen pasar (segmentation), penentuan target pasar (targetting) dan posisi pasar (positioning) perusahaan yang belum fokus, efektif dan jelas, jaringan distribusi yang belurn optimal, brand awareness dan brand loyality akan produk Sedap Wangi yang masih lemah, belum adanya inovasi produk, serta ketersediaan produk di pasar yang belum optimal. Hasil analisis persaingan industri yang dilakukan memberikan gambaran secara menyeluruh (holistik) bahwa industri teh celup memiliki intensitas persaingan kategori sedang dengan skor sebesar 2,481. Adapun kekuatan yang paling utama mempengaruhi intensitas persaingan dalam industri teh celup adalah ancaman produk substitusi (total skor 3,222) dengan kategori intensitas persaingan kuat. Variabel yang juga mempengaruhi intensitas persaingan industri antara lain tingkat persaingan antar kompetitor dalam industri yang memiliki intensitas persaingan kuat dengan total skor 3,015, ancaman pendatang baru (total skor 2,107), kekuatan tawar-menawar pembeli (total skor 2,058), serta kekuatan tawar-menawar pemasok yang memiliki intensitas sedang dengan total skor 2,005. Faktor-faktor yang menjadi peluang adalah meningkatnya konsumsi teh celup per kapita masyarakat Indonesia akibat pertumbuhan penduduk, perkembangan teknologi informasi, globalisasi dan AFT A. Sedangkan ancaman bagi perusahaan adalah promosi pesaing yang intensif dan. efektif, strategi produk dan harga pesaing yang efektif menjangkau pasar sasaran, jaringan distribusi pesaing yang luas, loyalitas konsumen terhadap merek market leader, perkembangan kondisi perekonomian Indonesia yang belum stabil, serta peningkatan kapasitas produksi oleh pesaing. Berdasarkan hasil olahan matriks lFE, maka diperoleh skor total 2,680 sedangkan berdasarkan hasil analisis matriks EFE, diperoleh jumlah skor rata-rata untuk faktor kunci eksternal adalah 2,543. Apabila masing-masing total skor dari faktor internal maupun ekstemal dipetakan dalam matriks IE, maka posisi PT. Sariwangi A.E.A saat ini berada pada sel V yaitu posisi Hold and Maintain.id
dc.language.isoidid
dc.publisherBogor Agricultural University (IPB)id
dc.subject.ddcTehid
dc.subject.ddcPemasaranid
dc.titleAnalisis Strategi Pemasaran Teh Celup Sedap Wangi (Studi Kasus : PT. Sariwangi Agricultural Estate Agency)id
dc.typeUndergraduate Thesisid


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record