dc.description.abstract | Indonesia dengan laju pertumbuhan penduduk yang meningkat sebesar 1,3 persen, memberikan prospek yang cerah bagi perkembangan industri teh celup di
Indonesia. Hal ini juga didukung dengan meningkatnya konsumsi teh celup per
kapita secara nasional. Kondisi ini membuat potensi pasar teh celup masih terbuka
lebar.
Berdasarkan survei yang dilakukan AC Nielsen pada tahun 1999, industri
teh celup dikuasai oleh Unilever melalui merek Sariwangi dengan meraih sekitar
86 persen pangsa pasar nasional. Dengan 86 persen market share yang dikuasai
oleh Unilever melalui merek Sariwangi, maka sisanya sekitar 14 persen
diperebutkan oleh merek-merek teh celup lainnya, termasuk Sedap Wangi yang
memperoleh kurang lebih 0,65 persen pangsa pasar. Oleh karena itu, berdasarkan
latar belakang tersebut tujuan penelitian ini adalah : ( 1) Menganalisis kondisi
lingkungan internal dan ekstemal yang mempengaruhi strategi pemasaran
perusahaan pada saat ini (2) Menganalisis kondisi persaingan industri produk teh
celup yang tengah dihadapi oleh PT. Sariwangi A.E.A dan (3) Menyusun dan
merekomendasikan rencana serta altematif strategi pemasaran yang tepat bagi
perusahaan.
Penelitian ini dilakukan di PT. Sariwangi Agricultural Estate Agency yang
berlokasi di Jalan Mercedes Benz No 288, Gunung Putri, Bogor. Pengumpulan
data dilakukan pada bulan September sampai Oktober 2004. Data yang
dipergunakan berupa data primer dan data sekunder. Metode analisis data
menggunakan (1) Analisis deskriptif untuk memperoleh gambaran umum
perusahaan, (2) Analisis matriks IFE-EFE, untuk mengidentifikasi faktor-faktor
lingkungan internal dan ekstemal, (3) Analisis persaingan industri, ( 4) Analisis
matriks IE, yang dipergunakan untuk mengetahui posisi perusahaan, (5) Analisis
matriks SWOT, yang dipergunakan untuk mendapatkan altematif strategi
pemasaran yang tepat bagi perusahaan.
Analisis faktor internal memberikan gambaran umum mengenai kekuatan
dan kelemahan internal perusahaan yang mempengaruhi pemasaran teh celup
Sedap Wangi. Faktor-faktor yang menjadi kekuatan adalah kualitas produk baik,
aksesabilitas bahan baku lancar, penetapan harga yang lebih rendah dari harga
rata-rata di pasar, dan lokasi perusahaan strategis. Sedangkan kelemahan
perusahaan antara lain kegiatan promosi yang kurang intensif dan
berkesinambungan, pemilihan segmen pasar (segmentation), penentuan target
pasar (targetting) dan posisi pasar (positioning) perusahaan yang belum fokus,
efektif dan jelas, jaringan distribusi yang belurn optimal, brand awareness dan
brand loyality akan produk Sedap Wangi yang masih lemah, belum adanya
inovasi produk, serta ketersediaan produk di pasar yang belum optimal.
Hasil analisis persaingan industri yang dilakukan memberikan gambaran
secara menyeluruh (holistik) bahwa industri teh celup memiliki intensitas
persaingan kategori sedang dengan skor sebesar 2,481. Adapun kekuatan yang
paling utama mempengaruhi intensitas persaingan dalam industri teh celup adalah
ancaman produk substitusi (total skor 3,222) dengan kategori intensitas
persaingan kuat. Variabel yang juga mempengaruhi intensitas persaingan industri
antara lain tingkat persaingan antar kompetitor dalam industri yang memiliki
intensitas persaingan kuat dengan total skor 3,015, ancaman pendatang baru (total
skor 2,107), kekuatan tawar-menawar pembeli (total skor 2,058), serta kekuatan
tawar-menawar pemasok yang memiliki intensitas sedang dengan total skor 2,005.
Faktor-faktor yang menjadi peluang adalah meningkatnya konsumsi teh
celup per kapita masyarakat Indonesia akibat pertumbuhan penduduk,
perkembangan teknologi informasi, globalisasi dan AFT A. Sedangkan ancaman
bagi perusahaan adalah promosi pesaing yang intensif dan. efektif, strategi produk
dan harga pesaing yang efektif menjangkau pasar sasaran, jaringan distribusi
pesaing yang luas, loyalitas konsumen terhadap merek market leader,
perkembangan kondisi perekonomian Indonesia yang belum stabil, serta
peningkatan kapasitas produksi oleh pesaing.
Berdasarkan hasil olahan matriks lFE, maka diperoleh skor total 2,680
sedangkan berdasarkan hasil analisis matriks EFE, diperoleh jumlah skor rata-rata
untuk faktor kunci eksternal adalah 2,543. Apabila masing-masing total skor dari
faktor internal maupun ekstemal dipetakan dalam matriks IE, maka posisi PT.
Sariwangi A.E.A saat ini berada pada sel V yaitu posisi Hold and Maintain. | id |