Analisis dampak revitalisasi di sektor agroindustri terhadap perekonomian Indonesia (analisis input output)
Abstract
Pada Pelita IV, di zaman Orde Baru, perioritas pembangunan beralih pada
sektor non pertanian terutama sektor jasa dan industri (Sembiring, 1995).
Pembangunan ekonomi nasional juga telah menunjukkan adanya transformasi
struktur perekonomian dari pertanian ke industri. Sektor industri yang
dikembangkan adalah industri pengolahan yang bergerak di sektor pertanian
(agroindustri). Sektor agroindustri merupakan sektor yang mampu menjembatani
antara sektor pertanian dengan sektor industri. Di dalam pelaksanaannya sektor
agroindustri memiliki peran penting terhadap perekonomian Indonesia
diantaranya mampu menyerap jumlah tenaga kerja yang cukup besar serta
memiliki kontribusi terhadap penerimaan devisa negara.
Investasi di sektor industri pengolahan terutama sektor agroindustri masih
sangat kecil. Jika dilihat dari tingkat investasinya, PMDN berkontribusi lebih
besar dibandingkan PMA. Hal ini karena berbeda dengan industri lain,
agroindustri tidak harus mengimpor sebagian besar bahan bakunya dari luar
negeri melainkan telah tersedia banyak di dalam negeri, sehingga dibutuhkan
anggaran dari pemerintah dalam negeri atau investasi dalam negeri untuk
mengembangkan sektor agroindustri.
Tujuan dari penelitian ini adalah (1) Menganalisis bagaimana struktur
permintaan, struktur konsumsi, struktur ekspor dan impor, struktur investasi serta
struktur nilai tambah bruto sektor agroindustri; (2) Menganalisis peranan dan
kemampuan penyebaran ke depan dan ke belakang antara sektor industri dengan
sektor lain; (3) Mengetahui efek pengganda sektor agroindustri dari sisi output,
pendapatan, dan tenaga kerja; dan (4) Menganalisis dampak yang ditimbulkan
dari revitalisasi sektor agroindustri terhadap output, pendapatan, dan tenaga kerja.
Penelitian ini menggunakan lingkup wilayah Indonesia, dengan
menggunakan Tabel Input Output Indonesia tahun 2008 atas transaksi total
berdasarkan harga produsen, serta data pendukung lainnya. Metode analisis yang
digunakan berupa analisis Input Output.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa di dalam struktur permintaan, sektor
agroindustri menempati urutan kedua setelah sektor non agroindustri. Nilai total
permintaan untuk sub sektor agroindustri terbesar adalah pada sub sektor industri
makanan. Struktur permintaan akhir sektor agroindustri lebih besar dibandingkan
dengan struktur permintaan antara, hal ini disebabkan karena kebanyakan output
sektor agroindustri bisa langsung dikonsumsi masyarakat. Untuk konsumsi rumah
tangga, sektor agroindustri memiliki kontribusi terbesar terhadap permintaan akhir
dibandingkan dengan investasi, ekspor dan impor. Analisis keterkaitan dan
dampak penyebaran memperlihatkan bahwa sektor agroindustri lebih mampu
mempengaruhi pembentukan output dan pendapatan terhadap sektor hulunya
dibandingkan terhadap sektor hilirnya.
3
Untuk analisis multiplier output dan pendapatan memperlihatkan bahwa
kemampuan sektor agroindstri untuk mempengaruhi pembentukan output dan
pendapatan adalah kuat, tetapi jauh lebih kuat kemampuan sektor agroindustri
untuk meningkatkan penyerapan tenaga kerja di dalam perekonomian. Sub sektor
agroindustri yang memiliki nilai multiplier output terbesar adalah sub sektor
industri kertas, barang dari kertas dan karton, sedangkan sub sektor agroindustri
yang memiliki nilai multiplier pendapatan dan tenaga kerja terbesar adalah sub
sektor industri makanan.
Sub sektor agroindustri yang peka terhadap peningkatan anggaran
pemerintah dari sisi pembentukan output adalah sub sektor industri makanan, dari
sisi pendapatan adalah sub sektor industri kertas, barang dari kertas dan karton.
Sedangkan dari sisi pembentukan tenaga kerja, sub sektor industri yang paling
peka adalah sub sektor industri minuman.
Mengingat pentingnya peran sektor agroindustri di dalam perekonomian
Indonesia sebaiknya diikuti oleh semakin besar perhatian pemerintah terhadap
sektor agroindustri, bisa dengan cara mempermudah investor yang ingin
menanamkan modalnya di sektor agroindustri, serta mencari keunggulan
kompetitif setiap daerah sebagai cara untuk mengatasi keterbatasan dan ...