Show simple item record

dc.contributor.advisorHastuti, Dwi
dc.contributor.advisorPuspitawati, Herien
dc.contributor.authorRahma, Fadilla Mumtahanna Aulia
dc.date.accessioned2023-10-17T06:32:20Z
dc.date.available2023-10-17T06:32:20Z
dc.date.issued2023-10
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/126713
dc.description.abstractPerceraian dalam keluarga dapat berdampak pada hubungan romantis ketika anak tumbuh dewasa, terutama saat ayah tidak terlibat dalam pengasuhan pasca perceraian. Keduanya berdampak pada kemampuan interpersonal dalam hubungan romantis yang berujung pada keengganan menikah. Penelitian ini bertujuan untuk (1) menganalisis karakteristik individu dewasa awal yang belum menikah dari keluarga yang bercerai berdasarkan karakteristik keluarga, riwayat pengasuhan ayah, dan keengganan menikah, (2) mengetahui hubungan antara karakteristik individu laki-laki dewasa, karakteristik keluarga, perceraian orang tua, riwayat pengasuhan, dan keengganan menikah, dan (3) mengetahui pengaruh konflik dan perceraian orang tua, riwayat pengasuhan terhadap keengganan menikah pada laki – laki dewasa awal. Penelitian ini menggunakan metode penelitian Explanatory Sequential Mixed Methods yang menggabungkan metode kuantitatif dan kualitatif. Responden penelitian adalah laki – laki dewasa awal berusia 20-30 tahun, belum pernah menikah, memiliki orang tua yang bercerai sebelum mereka berusia 18 tahun, dan berdomisili di wilayah Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang dan Bekasi (Jabodetabek). Pengumpulan responden menggunakan teknik purposive sampling yang dilakukan melalui promosi poster berisi tautan google form yang disebarkan di media sosial seperti instagram, tiktok, dan dating apps. Hasil uji korelasi menemukan terdapat hubungan yang negatif signifikan antara hak asuh dan riwayat pengasuhan ayah (r=-0,284), serta terdapat hubungan positif signifikan antara perceraian orang tua dengan riwayat pengasuhan ayah (r=0,457). Hasil uji analisis jalur menunjukkan (1) terdapat pengaruh positif signifikan perceraian orang tua terhadap riwayat pengasuhan ayah (r=0,398), (2) karakteristik keluarga (hak asuh) berpengaruh negatif signifikan terhadap riwayat pengasuhan ayah (r=-0,280), dan (3) terdapat pengaruh positif signifikan antara perceraian orang tua dan riwayat pengasuhan ayah terhadap keengganan menikah (r=0,415). Data kualitatif menunjukkan faktor – faktor lain yang dapat mempengaruhi keengganan menikah pada laki – laki dewasa awal diantaranya status pekerjaan, tingkat pendapatan, dan target personal; pengalaman hubungan romantis terdahulu; kondisi psikologis individu; pernikahan kedua ayah; dan keterlibatan keluarga besar dalam menyelesaikan masalah keluarga. Saran yang dapat diberikan berdasarkan hasil penelitian ini diantaranya: (1) orang tua perlu mengondisikan dan mengkomunikasikan perceraian yang sedang terjadi dengan cara yang mudah diterima oleh anak; (2) mengupayakan pengasuhan tetap aktif bagi ayah yang tidak mendapatkan hak asuh; (3) merumuskan kebijakan yang bertujuan untuk memenuhi hak anak untuk tetap mendapatkan pengasuhan saat keluarga bercerai; (4) perlunya program pendampingan pada keluarga yang bercerai untuk menyediakan masa transisi yang kondusif bagi anak; (5) psikoedukasi untuk meningkatkan kesadaran keterlibatan orang tua dalam pertumbuhan dan perkembangan psikososial anak; dan (6) perlu meneliti variabel lain yang dapat mempengaruhi keengganan menikah seperti penyesuaian psikologis, kesejahteraan subjektif, dan mempertimbangkan nilai dan norma sosial.id
dc.language.isoidid
dc.publisherIPB Universityid
dc.titlePengaruh Konflik Perceraian dan Riwayat Pengasuhan Ayah terhadap Keengganan Menikah pada Laki-Laki Dewasa Awalid
dc.typeThesisid
dc.subject.keywordDewasa Awalid
dc.subject.keywordKeengganan Menikahid
dc.subject.keywordPerceraian Orang Tuaid
dc.subject.keywordPengasuhan Ayahid
dc.subject.keywordPengasuhan Penerimaan – Penolakanid


Files in this item

Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record