Studi perbandingan pendapatan dan efisiensi usahatani padi program PTT dengan petani non -program PTT
Abstract
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pendapatan dan efisiensi usahatani antara petani program PTT dibandingkan dengan petani non-program PTT. Hipotesa yang diajukan dalam penelitian yaitu usahatani petani program PTT lebih efisien dibandingkan dengan usahatani petani non-program dilihat dari segi analisis pendapatan, efisiensi ekonomi dan skala pengembalian usaha
Penelitian dilakukan di Kabupaten Karawang, Kecamatan Telagasari, Desa Pasirtalaga. Penentuan lokasi penelitian dilakukan secara purposive, karena Desa Pasirtalaga merupakan tempat implementasi program Pengelolaan Tanaman dan sumberdaya Terpadu untuk Kabupaten Karawang. Pengambilan petani sampel sebanyak 35 orang dari 113 orang dilakukan dengan metode simple random pada petani program, dan petani pembanding diambil secara acak sederhana di lokasi batas lahan percontohan sebanyak 35 orang dari 51 petani. Pengambilan data dilakukan pada Mei - Juni 2003, dengan sumber masa tanam hujan bulan Oktober 2002 Februari 2003.
Produksi padi petani program PTT sebesar 5,65036839 ton dengan nilai Rp. 7.364.774,7. Biaya tunai dan biaya diperhitungkan masing-masing sebesar Rp. 3.841.309,126 dan Rp. 2.586.035,23 dengan pendapatan atas biaya tunai dan biaya total masing-masing sebesar Rp. 3.523.465,574 dan Rp. 937.430,3438. Sedangkan R/C atas biaya tunai dan biaya total masing-masing sebesar 1.91725645 dan 1,145850338. Proporsi biaya terbesar pada biaya tunai terdapat dalam biaya panen yaitu sebesar 19,03183 persen dari biaya total. Sedangkan proporsi biaya terbesar dari seluruh biaya terdapat pada biaya sewa lahan pada komponen biaya diperhitungkan yaitu sebesar 33,75377 dari total biaya. Adapun rata-rata produksi padi petani non-program PTT adalah sebesar 5,625756 ton per hektar dengan nilai Rp. 7.419.053,6. Total biaya sebesar Rp. 6.488.107,9 dengan pendapatan atas biaya tunai dan biaya total masing-masing sebesar Rp. 3.083.598,1 dan Rp. 930.945,66. R/C atas biaya tunai dan biaya total masing- masing sebesar 1,7112512 dan 1,1434849. Persentase biaya tunai terbesar terdapat pada biaya panen sebesar 18,551341 persen dari biaya total. Sedangkan proporsi biaya terbesar dari seluruh biaya terdapat pada biaya sewa lahan pada komponen biaya diperhitungkan yaitu sebesar 22,750685 dari total biaya. Dilihat dari nilai R/C atas biaya tunai dan biaya total, usahatani petani program PTT lebih efisien dibandingkan dengan petani non-program. Nilai BC yang diterima petani program PTT dengan ikut serta dalam program PTT adalah sebesar Rp. 6.484,64 per hektar.