Strategi Pengembangan Bisnis Minyak Kelapa Sawit (CPO), Studi Kasus di PT. Socfindo, Sumatera Utara
Abstract
Sektor pertanian, petemakan, kehutanan dan perikanan dan sektor
industri pengolahan memiliki peranan penting dalam perekonomian nasional saat
ini. Kedua sektor tersebut memberikan kontribusi yang cukup besar terhadap
Produk Domestik Bruto Indonesia. Perkebunan merupakan bagian dari subsektor
pertanian. Perkebunan memiliki peranan yang cukup berarti dalam pembangunan
nasional, antara lain dalam hal (a) peningkatan pendapatan petani, (b) penyediaan
lapangan kerja, (c) pemerataan pembangunan di daerah, (d) mendorong
berkembangnya industri-industri yang terkait, seperti industri jasa. Kelapa sawit
sebagai salah satu tanaman perkebunan utarna yang diusahakan di Indonesia
memberikan kontribusi yang cukup besar terhadap PDB Indonesia.
PT. Socfindo adalah salah satu perusahaan perkebunan swasta asing yang
5eroperasi di Propinsi Sumatera Utara dan Propinsi NAO. Jumlah luas areal
tanaman menghasilkan perusahaan ini untuk kelapa sawit adalah sebesar
31.753,82 hektar. Jumlah ini tergolong kecil apabila dibandingkan luas tanaman
menghasilkan perkebunan perusahaan lainnya. Hal ini berpengaruh terhadap
jumlah produksi berupa Tandan Buah Segar (TBS) yang dihasilkan.
Terbatasnya luas areal perkebunan kelapa sawit yang dimiliki perusahaan
ini berpengaruh kepada ketidaksesuaian antara produksi di kebun dengan kapasitas
pabrik pengolahan TBS menjadi minyak kelapa sawit danjuga produk turunannya.
Perusahaan ini memiliki pabrik kelapa sawit dengan kapasitas yang besar.
Kapasitas terpasang seluruh pabrik kelapa sawit yang dirniliki PT. Socfindo adalah
sebesar 2.724 ton per hari, namun hanya 74,5 persen atau setara dengan 2.030,67
ton per hari yang terpakai. Akibatnya terjadi idie capacity (kapasitas tidak
terpakai) sebesar 25,5 persen atau setara dengan 693,33 ton per hari. Melihat
besamya kapasitas pabrik kelapa sawit, maka dengan terbatasnya produksi bahan
baku menimbulkan suatu peluang ekonomi yang dapat · dikembangkan oleh
perusahaan dengan mengirnplementasikan strategi pengembangan bisnis.
Pabrik kelapa sawit dapat memproduksi minyak kelapa sawit yang
dipasarkan di dalam dan di luar negeri. PT. Socfindo memiliki wilayah peniasaran
minyak kelapa sawit yang terbatas, terutama untuk pasar dalam negeri yang hanya
meliputi \vilayah Sumatera Utara. PT. Socfindo memiliki sebuah pabrik fraksinasi
yang dapat mengolah minyak kelapa sawit menjadi produk-produk turunannya,
akan tetapi pabrik fraksinasi yang dimiliki belum dimanfaatkan untuk
pengembangan produk. Pennasalahan lainnya adalah kehilangan basil di lapangan
berupa berondolan ketika panen, berakibat pada berkurangnya produksi TBS. Hal
ini terjadi akibat kurangnya pengawasan pada waktu panen dan juga akibat
adanya pencurian buah sawit yang dilakukan oleh pihak-pihak yang tidak
bertanggung jawab.
Setiap perusahaan memiliki perencanaan baku (standard planning) yang
ditetapkan untuk jangka waktu tertentu. Seperti halnya PT. Socfindo yang
memiliki standard planning untuk lima tahun ke depan yang akan dijadikan
pedoman bagi manajemen perusahaan. Akan tetapi, standard planning tersebut
belum bisa diterapkan pada manajemen perusahaan, sehingga berdampak terhadap
proses manajemen selanjutnya yaitu organizing, actuating dan controlling (David,
1998).
Tujuan dari penelitian ini adalah ( 1) Memformulasikan strategi
pengembangan bisnis yang dapat diterapkan sesuai dengan potensi danjuga faktor
internal clan eksternal yang mempengaruhi perusahaan (2) Memformulasikan
suatu strategi komprehensif bagi perusahaan. Kegiatan penelitian dilakukan di
PT. Socfindo, Sumatera Utara. Pertimbangan untuk penelitian di perusahaan ini
adalah bahwa PT. Socfindo adalah salah satu perkebunan swasta asing di
Indonesia, dimana produktivitas perusahaan perkebunan swasta asing di Indonesia
lebih tinggi dibandingkan produktivitas perkebunan-perkebunan lain yang ada di
Indonesia. Pertimbangan lain adalah perusahaan ini adalah salah satu dari 20
perkebunan swasta asing utama yang beroperasi di Indonesia. Pemilik saham
terbesar perusahaan ini adalah Plantations du Nord Sumatera SA yang merupakan
investor asing pertama yang mengembangkan sektor perkebunan di Indonesia.
Kegiatan penelitian ini dilakukan pada periode April - Juni 2004.
Penelitian ini menggunakan data primer dan data sekunder yang berasal
dari lingkungan internal dan ekstemal perusahaan. Data primer diperoleh melalui
observasi langsung. Sedangkan data sekunder diperoleh dari data-data perusahaan,
dan literatur perpustakaan dan juga data-data dari internet.
Data primer dan data sekunder yang telah diperoleh dalam penelitian ini
diolah dan dianalisis secara deskriptif. Alat analisis yang digw1akan adalah
matriks IFE dan matriks EFE. Sedangkan penyusunan strategi usaha dilakukan
dengan bantuan matriks IE dan matriks SWOT yang akan menghasilkan beberapa
altematif strategi. Pemilihan strategi terbaik dilakukan dengan menggunakan
Matriks QSP. Hasil rumusan strategi dijadikan sebagai bahan masukan bagi
penyusunan strategi komprehensif bagi PT. Socfindo.
Respon. perusahaan terhadap peluang dan ancaman yang berasal dari
lingkungan ekstemal dapat dilihat melalui matriks EFE. Peluang utama bagi PT.
Socfindo adalah produk turunan kelapa sawit menghasilkan nilai tambah yang
tinggi. Sedangkan ancaman utama bagi PT. Socfindo adalah adanya pencurian
buah sawit. Kondisi internal perusahaan dapat dilihat dari matriks IFE yang
menganahsis faktor-fakior yang terdiri dari kekuatan dan kelemahan perusahaan.
F ak.i:or yang menjadi kekuatan utama perusahaan adalah produk CPO yang
dihasilkan berkualitas tinggi. Sedangkan faktor kelemahan utama perusahaan
adalah luas areal perkebunan yang dimiliki tergolong kecil.
Berdasarkan hasil skor matriks EFE dan IFE, posisi PT. Socfindo berada
pada sel II dan strategi yang dapat dikembangkan adalah strategi intensif berupa
penetrasi pasar, pengembangan pasar dan produk. Melalui matriks SWOT
dihasilkan beberapa altematif strategi pengembangan. Strategi pengembangan
yang dihasilkan dalam matriks SWOT kemudian dianalisis dengan menggunakan
QSPM. Berdasarkan hasil analisa dengan menggunakan QSPM, diperoleh bahwa
strategi terbaik yang dapat dijalankan oleh PT. Socfindo adalah strategi ketiga
yaitu memperluas areal perkebunan kelapa sawit dan memberikan nilai tambah
kepada produk hilir kelapa sawit. Kelima strategi tersebut dapat diprioritaskan
berdasarkan besamya skor sebagai berikut: (1) Memperluas areal perkebunan dan
memberikan nilai tambah bagi produk hilir kelapa sawit, (2) Menjaga kualitas
produk CPO dan turunannya dan juga menjaga nama baik perusahaan, (3)
Memperluas wilayah pemasaran CPO dan turunannya di dalam dan di luar negeri
serta mempertahankan pasar yang sudah ada, (4) Meningkatkan pengawasan
terhadap proses produksi di kebun dan di pabrik, (5) Meningkatkan pengamanan
di perkebunan dan juga mengawasi proses distribusi produk.
Misi bisnis PT. Socfindo adalah meningkatkan kualitas dan produksi
tanaman kelapa sawit sehingga diharapkan mendukung produk akhir dari
komoditas ini dan hasilnya memberikan manfaat bagi pemegang saham dan
memenuhi komitmen terhadap masyarakat dan lingkungannya. Misi bisnis ini
dapat dijabarkan ke beberapa tujuan (objective) yang ingin dicapai oleh
perusahaan. Tujuan perusahaan diharapkan dapat dicapai dengan mengembangkan
strategi pengembangan bisnis.
Tujuan-tujuan yang ingin dicapai oleh perusahaan adalah meningkatkan
pendapatan perusahaan, rnenghasilkan produk olahan kelapa sawit yang
berkualitas, membentuk kepercayaan masyarakat terhadap perusahaan. Tujuantujuan
tersebut diharapkan dapat dicapai dengan mengembangkan kelima strategi
pengembangan bisnis. Berdasarkan kerangka tujuan dan strategi, dikembangkan
sasaran (goal) yaitu wilayah pemasaran yang luas baik di dalam dan di luar
negeri, produk CPO dan turunannya yang dihasilkan berkualitas tinggi, citra
perusahaan yang baik, luas areal perkebunan yang bertambah, perkebunan aman
dari pencurian buah sawit, menghasilkan produk turunan CPO yang bemilai
tambah.
Program-program kegiatan yang dilakukan untuk mencapai sasaran yang
telah ditetapkan adalah: meningkatkanjumlah pelanggan di dalam negeri danjuga
memperbesar volume ekspor, menggunakan bibit unggul, penanganan yang baik
terhadap panen buah kelapa sawit dan pengangkutannya ke Pabrik Kelapa Sawit,
menghasilkan produk yang sesuai dengan standar yang ditetapkan oleh pelanggan,
membuka lahan-lahan perkebunan di daerah-daerah yang berpotensi untuk
pengembangan lahan, menambah jumlah tenaga pengaman di perkebunan,
pengawasan mutu tandan yaitu derajat kesempumaan pembuahan pada tandan
yang ditentukan ol.eh kesempurnaan penyerbukan, pengawasan inutu panen yaitu
derajat kematangan panen, kegiatan pengumpulan berondolan baik sebelum
maupun sesudah tandan dipotong serta perlakuan terhadap tandan dan juga
pengawasan terhadap berondolan yang tidak dipanen terutama pada tanaman
berusia tua, pengoperasian pabrik kelapa sawit yang ramah lingkungan,
pengemasan dan pemberian merek terhadap minyak goreng curah yang
dihasilkan, pengolahan fatty acid lebih lanjut sehingga dapat menghasilkan
produk kosmetika dan sabun, dan menggunakan perusahaan ekspedisi yang dapat
dipercaya.
