Pengaruh pemberian pupuk majemuk tablet, pupuk daun dan pupuk hayati terhadap pertumbuhan tanaman lada perdu (piper nigrum linn.)
View/ Open
Date
2003Author
Surbakti, Terkelin
Syakir, M.
Djoefrie, HM Bintoro
Metadata
Show full item recordAbstract
Percobaan ini dilaksanakan untuk mengetahui respon tanaman lada perdu terhadap pemberian pupuk majemuk tablet (PMT) "Comferpepper", pupuk daun "Fertoppepper" dan pupuk hayati "Mikroba Multi Fungsi (MF). Percobaan ini dilaksanakan di Kebun Percobaan Cikabayan, Darmaga, Bogor dengan ketinggian tempat sekitar 250 m diatas permukaan laut dengan jenis tanah Latosol Pelak- sanaan percobaan mulai dari bulan Januari sampai Juni 2002.
Rancangan yang digunakan dalam percobaan adalah Rancangan Kelompok Lengkap Teracak (RKLT) dengan satu faktor yaitu faktor pemupukan. Perlakuan PMT pada percobaan ini menggunakan 10% dan 20% dari dosis rekomendasi untuk lada perdu tahun I dan lada perdu tahun II yaitu masing- masing 200g dan 400g /tanaman/tahun. Percobaan terdiri atas 12 perlakuan yaitu tanpa pemupukan (kontrol-TO), pupuk majemuk tablet 10% (T1), pupuk majemuk tablet 20% (T2), pupuk daun (T3), pupuk hayati (T4), pupuk majemuk tablet 10% + pupuk daun (TS), pupuk majemuk tablet 20% + pupuk daun (T6), pupuk majemuk tablet 10% + pupuk hayati (T7), pupuk majemuk tablet 20% + pupuk hayati (18), pupuk daun + pupuk hayati (T9), pupuk majemuk tablet 10% + pupuk daun + pupuk hayati (T10), pupuk majemuk tablet 20% + pupuk daun + pupuk hayati (T11). Percobaan menggunakan dua kelompok umur tanaman yaitu umur 1 tahun dan 2 tahun dengan masing-masing 12 perlakuan dan setiap perlakuan diulang 3 kali sehingga terdapat 72 satuan percobaan.
Pemberian pupuk dilakukan pada tanaman yang telah ditanam 6 minggu dilapangan untuk lada perdu tahun I dan 16 bulan dilapangan untuk lada perdu tahun II. Pupuk hayati diaplikasikan pertama kali (0 BSP) sebanyak 5 ml yang dilarutkan dalam 1 liter air tiap tanaman. Larutan pupuk tersebut disiramkan pada tumpukan mulsa dan pada tanaman. Aplikasi pupuk hayati yang kedua dilakukan pada 3 BSP dengan dosis yang sama pada aplikasi pertama