Tingkat Konsumsi Oksigen Ikan Bawal Air Tawar (Colossomri mucropomurn), lkan Nilem (Osteochillus husselti, C.V.) dan Ikan Tawes (Puntiusjuvunicus, Blkr.)
Abstract
Oksigen merupakan salah satu parameter kualitas air yang sangat penting dalam budidaya ikan. Oksigen yang dikonsumsi digunakan untuk mengoksidasi zatzat makanan untuk menghasilkan energi. Oleh karena itu laju metabolisme biasanya ditunjukkan dengan tingkat konsumsi oksigen per unit waktu. Dalam budidaya ikan semakin intensif tingkatan budidayanya akan semakin tinggi padat penebaran dan tingkat pemberian pakannya. Pada padat penebaran yang tinggi, kekurangan oksigen sering terjadi, akibatnya oksigen menjadi faktor pembatas. Stickney (1979) menyebutkan bahwa kekurangan oksigen dapat rnembahayakan hewan air, karena menyebabkan stress, mudah terkena penyakit, bahkan dapat menyebabkan kenlatian. Untuk mengatasi kekurangan oksigen, maka dilaktikan pergantian air dan aerasi. Kebutuhan ikan akan oksigen berbeda-beda, tergantung kepada spesies, ukuran (stadia), aktifitas, jenis kelamin, saat reproduksi, tingkat konsumsi pakan, suhu dan konsentrasi oksigen terlarut. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat konsumsi oksigen ikan bawal air tawar (Colo,s.sornrr vzucroj~omurn), ikan nilem (Osteochillu,s husselli, C.V.) clan ikan tawes (Pzrnlius jnvnnicrrs, Blkr.) dan kadar oksigcn lethal bagi n~asingmasing ikan tersebut. Wadah percobaan (respirometcr) yang digunakan pada percobaan ini adalah botol plastik yang berukuran satu galon (19 L) clan tembus cahaya. Wadah percobaan ditutup dengan karet yang dilengkapi dengan !errnometer, pipa untuk mengalirkan air contoh dan pipa udara. Pipa-pipa tersebut dihubungkan dengan sclang plastik yang dilengkapi dengan kran. Tutup karet dilapisi lilin agar tidak tembus (kedap) udara.