dc.description.abstract | Teknik in vitro merupakan salah satu metode perbanyakan vegetatif yang
memiliki beberapa kelebihan di antaranya dapat menyediakan bibit dalam jumlah
besar dalam waktu relatif singkat dan bebas patogen. Teknik ini dapat diterapkan
sebagai altematif untuk mengatasi ketersediaan bibit bawang merah yang
berkualitas.
Penelitian ini dilakukan untuk mempelajari pengaruh konsentrasi media
MS dan IBA terhadap pembentukan akar pada tunas bawang merah cv. Sumenep
dalam kultur in vitro. Penelitian dilakukan di Laboratorium Kultur Jaringan
Tanaman, Departemen Budi Daya Pertanian Fakultas Pertanian, Institut Pertanian
Bogor. Penelitian berlangsung sejak bulan Juli sampai Nopember 2004.
Penelitian menggunakan rancangan lingkungan Rancangan Kelompok
Lengkap Teracak yang disusun dalam rancangan perlakuan faktorial. F aktor
pertama adalah tiga taraf konsentrasi media MS, yaitu 1/4x, 1/2x dan lx MS.
Faktor kedua adalah konsentrasi IBA dengan tiga taraf, yaitu 0, 0.5 dan 1.0 mg/I.
Terdapat 9 kombinasi perlakuan dengan 12 ulangan untuk setiap perlakuan,
sehingga secara keseluruhan diperoleh 108 botol kultur dengan eksplan berupa
tunas sebagai satuan percobaan. Uji statistik yang digunakan yaitu analisis ragam
dengan uji lanjut Uji Wilayah Berganda Duncan (DMRT) pada alfa 5%.
Bahan tanaman yang digunakan adalah setengah bagian umbi yang
mengandung basal plate dari umbi bawang merah cv. Sumenep yang berasal dari
lapang. Eksplan yang diperoleh ditanam pada media prekondisi selama 1 minggu.
Pada tahap sterilisasi dalam media prekondisi diperoleh 90% eksplan steril.
Kontamiaan disebabkan oleh balcteri dan atau cendawan yang muncul dari
pangkal tunas.
Eksplan steril dibelah menjadi dua sama besar dan ditanam ke dalam
media perbanyak selama 4 minggu. Tujuan dari tahap ini adalah untuk
menggandakan tunas. Sebelum masuk ke media perlakuan, tunas yang telah
terbentuk dipisahkan satu per satu untuk kemudian dipindahkan ke media MS0
selama 2 minggu dengan tujuan untuk menghilangkan pengaruh media
sebelumnya.
Pertumbuhan tunas mulai terlihat sejak 1 MSP, dan multiplikasi untuk
sebagian kecil eksplan mulai terjadi pada minggu yang sama, Pada perlakuan
1/4x MS dan lx MS ekspian mengalami senesence mulai 4 MSP. Pada perlakuan
1/2x MS senesence baru terlihat pada 5 MSP. Pengaruh timggal media MS nyata
terhadap peubah jumlah daun pada 5 MSP dan jumlah akar pada 6 MSP, namun
tidak nyata terhadap perubahan jumlah tunas, tinggi tanaman dan panjang akar.
Pengaruh tunggal IBA sangat nyata terhadap perubahan jumlah akar. Berdasarkan uji
F, interaksi antara MS dan IBA memberikan pengaruh yang sangat nyata terhadap
perubaha jumlah akar. | id |