Pengaruh Pupuk Phonska Terhadap Kadar N-anorganik, P-tersedia, K-tersedia, Dan Produksi Kedelai (Glycine max L.) Pada Grumusol Dari Conggeang
View/ Open
Date
2003Author
Pahlepy, Mahesa Risza
Suwarno
Pulunggono, Heru Bagus
Metadata
Show full item recordAbstract
Phonska ialah pupuk majemuk NPK yang mengandung N, P2Os. dan K20 berturut-turut 1 S %, 1 S %, dan 15 %. Pupuk ini merupakan pupuk majemuk baru, sehingga perlu diuji efektivitasnya. Penelitian ini bertujuan untuk membandingk.an pengaruh beberapa dosis pupuk Phonska clan pupuk tunggal standar (urea, SP-36, dan KCI) terhadap pertumbuhan dan produksi tanaman kedelai pada Grumusol di Conggeang. Selain itu, membandingkan pengaruh dosis-dosis pupuk tersebut terhadap kadar N-anorganik, P-tersedia, dan K-tersedia pada Grumusol dari Conggeang clan Latosol dari Cibugel. Percobaan lapangan dilakukan di lahan petani Kecamatan Conggeang, Kabupaten Sumedang, sedangkan inkubasi tanah dilakukan di Laboratorium Kimia dan Kesuburan Tanah, Jurusan Tanah, Fakultas Pertanian, lnstitut Pertanian Bogor. Perlakuan dosis pupuk Phonska dan pupuk tunggal standar di lapangan tidak berpengaruh nyata terhadap tinggi tanwnan 4 MST, bobot 1000 biji, dan produksi kedelai. Perlakuan dosis pupuk Phonska dan tunggal pada percobaan inkubasi berpengaruh nyata terhadap kadar NH4 + dan NO3·, tetapi tidak berpengaruh nyata terhadap kadar P-tersedia dan K-tersedia. Perlakuan dosis anjuran Dinas Pertanian menghasilkan kadar NH/ tertinggi pada Grumusol dari Conggeang dan Latosol dari Cibugel. Dosis anjuran Phonska menghasilkan kadar NO3- tertinggi pada Gromusol dari Conggeang, sedangkan perlakuan standar dosis petani menghasilkan kadar NO3• tertinggi pada Latosol dari Cibugel. Hasil pemupukan pada Grumusol dari Conggeang menunjukkan bahwa kadar P-tersedia pada perlakuan dosis anjuran Phonska dan Phonska ½ dosis anjuran sedikit lebih tinggi dibandingkan dengan pupuk standar dosis petani dan dosis anjuran Dinas Pertanian. Pada Latosol dari Cibugel k.adar P-tersedia pada perlakuan Phonska ¾ dosis anjuran sedikit lebih tinggi dibandingkan perlakuan lainnya. Hasil pemupuk:an pada Grumusol dari Conggeang menunjukkan bahwa kadar K-tersedia pada perlakuan Phonska setara dosis petani sedikit lebih llnggi dibandingkan perlakuan lainnya. Pada Latosol dari Cibugel kadar K-tersedia pada perlakuan dosis anjuran Oinas Pertanian sedikit lebih tinggi dibandingkan perlakuan lainnya.