Analisis Hubungan Nilai Volume Backscattering Strength (SV) Ikan dengan Suhu dan Salinitas Perairan Pulau Tunda, Banten Menggunakan Single Beam Echosounder
Abstract
Perikanan tangkap memiliki peran penting dan strategis di Indonesia,
sebagai sumber pertumbuhan ekonomi, sumber pangan dan penyedia lapangan
kerja. Salah satu perairan yang memiliki potensi perikanan tangkap adalah Pulau
Tunda. Tim Ekpedisi HIMITEKA VII melakukan penelitian di Pulau Tunda untuk
mengimplementasikan teknologi hidroakustik yang bertujuan untuk mengukur nilai
dan sebaran volume backscattering strength (SV), memetakan dan menganalisis
sebaran SV ikan berdasarkan kedalaman serta kaitannya dengan faktor oseanografi
fisik seperti suhu, salinitas dan kedalaman. Pengambilan data akustik dengan
SIMRAD EK-15, melakukan pemeruman secara tracking untuk menghasilkan
sebaran spasial dan stasioner selama lima menit di 16 titik stasiun untuk sebaran
vertikal kedalaman, sekaligus pengambilan data oseanografi fisik menggunakan
instrument Conductivity Temperature Depth (CTD). Kondisi lingkungan memiliki
karakteristik suhu dan salinitas yang cocok dengan habitat ikan dengan suhu rata
rata sebesar 29,45ºC dan salinitas rata-rata 31,58 psu. Sebaran vertikal nilai SV ikan
dengan rata-rata tertinggi -57,05 dB dengan 93 data schooling ikan di bagian timur
dan terendah -59,09 dB dengan 14 data di bagian utara Pulau Tunda. Analisis yang
dilakukan secara spasial menunjukkan bagian timur hingga tenggara di kedalaman
25-30 meter Pulau Tunda memiliki sebaran ikan yang melimpah dengan nilai SV
tinggi dibanding bagian perairan lainnya. Sebaran SV ikan di permukaan Perairan
Pulau Tunda cukup dipengaruhi oleh oseanografi fisik perairan yang dianalisis
menggunakan PCA. Hal ini ditunjukan dalam akumulasi sumbu 1 (F1) dan sumbu
2 (F2) sebesar 91,3% dengan parameter paling dekat atau berkorelasi dengan nilai
SV ialah suhu ditunjukkan dengan sudut antar garis yang berdekatan pada grafik
biplot. Capture fisheries have an important and strategic role in Indonesia, as a
source of economic growth, a source of food and a provider of employment. One
of the waters that has the potential for capture fisheries is Tunda Island. The
HIMITEKA VII Expedition Team conducted research on Tunda Island to
implement hydroacoustic technology with the aim of measuring the value and
distribution of volume backscattering strength (SV), mapped and analyzed the
distribution of fish SV based on depth and its relation to physical oceanographic
factors such as temperature, salinity and depth. Retrieval of acoustic data with
SIMRAD EK-15, perform sounding soundtracking to generate spatial and
stationary distributions for five minutes at 16 station points for the vertical
distribution of depth, as well as retrieval of physical oceanography data using
instrument Conductivity Temperature Depth (CTD). Environmental conditions
have characteristics of temperature and salinity that are suitable for fish habitat with
an average temperature of 29.45ºC and an average salinity of 31.58psu. The vertical
distribution of fish SV values with the highest average is -57.05 dB with 93 data
schooling fish in the east and the lowest is -59.09 dB with 14 data in the northern
part of Tunda Island. Spatial analysis showed that from the east to the southeast at
a depth of 25-30 meters, Tunda Island has an abundant distribution of fish with high
SV values compared to other parts of the waters. The distribution of fish SV on the
surface of Tunda Island waters is quite influenced by the physical oceanography of
the waters analyzed using PCA. This is shown in the accumulation of axis 1 (F1)
and axis 2 (F2) of 91.3% with the closest parameter or correlation with the SV value,
namely temperature indicated by the angle between adjacent lines on the biplot
graph.