Show simple item record

dc.contributor.advisorGonarsjah, Isang
dc.contributor.advisorKasryno, Faisal
dc.contributor.advisorAnwar, Affendi
dc.contributor.authorManurung, Victor Tumpal
dc.date.accessioned2023-10-07T06:06:58Z
dc.date.available2023-10-07T06:06:58Z
dc.date.issued1988
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/126050
dc.description.abstractTujuan penelitian ini adalah untuk menganalisa perilaku petani dalam menggunakan input, efisiensi skala usaha dan pengaruh resiko produksi terhadap pengambilan keputus an petani dalam menggunakan input. Analisa dilakukan berdasarkan perbedaan luas strata. garapan yang dibagi dalam tiga Model yang digunakan terdiri dari dua. Pertama, model fungsi biaya translog yang diestimasi dengan metoda "Seemingly Unrelated Regression". Kedua, model aversi resiko dengan fungsi produksi Cobb Douglas. Data yang digu- nakan bersumber dari Studi Dinamika Pedesaan, Survey Agro Ekonomi di daerah produksi padi, Daerah Aliran Sungai Cimanuk, Jawa Barat pada MT 1982/1983. Hasil analisa memperlihatkan bahwa secara umum respons petani terhadap perubahan harga input dapat dikatakan kecil, lebih kecil dari satu. Namun ada indikasi bahwa respons petani terhadap perubahan harga input berbeda menurut luas garapan. Kelompok petani sempit kurang responsif terhadap perubahan harga input dibandingkan dengan kedua kelompok petani sedang dan petani luas. Elastisitas harga bibit. bertanda positif untuk semua kelompok petani. Ada indikasi bahwa semakin tinggi kemampuan ekonomi petani, semakin tinggi respons mereka un tuk menggunakan bibit berkualitas lebih tinggi dan sebaliknya. Tampaknya respons petani terhadap perubahan harga bibit direfleksikan tidak hanya dalam bentuk perubahan kuantitas, tetapi juga dalam perubahan kualitas bibit yang dibeli. Dalam menggunakan pupuk dan tenaga kerja manusia, petani sempit kurang responsif terhadap perubahan harganya dibandingkan dengan petani yang memiliki lahan yang lebih luas. Diduga petani sempit lebih banyak dipengaruhi oleh. faktor kebiasaan daripada faktor harga dalam menggunakan input. Perbedaan perilaku antar kelompok petani seperti di atas tercermin juga dari elastisitas harga silang input itu. Dalam menggunakan pupuk, petani sempit kurang responsif terhadap perubahan harga tenaga kerja manusia. Dalam menggunakan input itu, petani sedang merupakan kelompok petani yang paling responsif terhadap perubahan harga tenaga kerja manusia, sedangkan kelompok petani luas kurang responsif seperti petani sempit. ...id
dc.language.isoidid
dc.publisherBogor Agricultural University (IPB)id
dc.subject.ddcRiceid
dc.subject.ddcFarming systemsid
dc.titleSkala usaha dan permintaan input usahatani padi sawah: kasus pada beberapa desa di Jawa Baratid
dc.typeThesisid


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record