Variasi Karakteristik Wilayah Jelajah Mingguan Gajah Sumatra (Elephas maximus sumatranus) di Bentang Seblat
Date
2023-10Author
Ningrum, Irma Kusuma
Santosa, Yanto
Setiawan, Yudi
Metadata
Show full item recordAbstract
Bentang Seblat merupakan salah satu wilayah konflik gajah sumatra dengan
manusia yang timbul karena permasalahan penggunaan ruang. Gajah sumatra
memiliki preferensi tertentu terhadap karakteristik habitat dan berpengaruh
terhadap pergerakan dan wilayah jelajahnya. Penelitian ini bertujuan untuk
mengidentifikasi karakteristik wilayah jelajah mingguan dan menganalisis
hubungan antara wilayah jelajah mingguan dengan karakteristik habitat gajah
sumatra di bentang Seblat. Data GPS Collar pada November 2020 hingga Agustus
2022 diperoleh dari Balai Konservasi Sumber Daya Alam Provinsi Bengkulu Lampung dan karakteristik habitat diperoleh dari citra landsat 8. Data yang
diperoleh dianalisis menggunakan uji chi-square dan analisis regresi berganda
(MRA) dengan lima peubah yaitu tutupan lahan, kelerengan, jarak dari sumber air,
jalan, dan pemukiman.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa wilayah jelajah mingguan bernilai 2,67
ha–239,98 ha dengan nilai rata-rata 46,1 ha. Persentase tertinggi dari masing masing karakteristik habitat meliputi hutan sekunder (55,38%), kelerengan datar1
(59,01%), jarak 0-450 m dari sumber air (35,11%), jarak 0-400 m dari jalan
(70,81%), dan jarak 6-8 km dari pemukiman (50,37%). Luas wilayah jelajah
mingguan sangat berhubungan dengan seluruh karakteristik habitat dengan tingkat
signifikansi hubungan tertinggi adalah kelerengan datar dan jarak dari pemukiman. Bentang Seblat is one of the areas of conflict between Sumatran elephants
and humans arising from space use problems because sumatran elephants have
specific preferences for habitat characteristics. This study aims to identify the
characteristics of the weekly home range and analyze the relationship of weekly
home range with habitat characteristics of Sumatran elephants in bentang Seblat.
GPS collar data on November 2020 until August 2022 was obtained from the
Natural Resources Conservation Agency of Bengkulu-Lampung Province and
habitat characteristics were obtained from landsat 8 imagery. The data obtained
were analyzed using chi-square test and multiple regression analysis (MRA) with
five variables: land cover, slope, distance from water sources, roads, and
settlements.
The results showed that the weekly home range was worth 2,67 ha – 239,98
ha, averaging 46,1 ha. The highest percentage of each habitat characteristic includes
secondary forest (55,38%), flat slopes (59,01%), distances of 0-450 m from water
sources (35,11%), distances of 0-400 m from roads (70,81%), and distances of 6-8
km from settlements (50,37%). The weekly home range is closely related to all
habitat characteristics with the highest level of relationship significance is flat slope
and distance from settlement.
Collections
- MT - Forestry [1376]