Penerapan model ammi campuran pada interaksi genotipe-lingkungan spasial
View/ Open
Date
2010Author
Marlena, Leni
Mattjik, Ahmad Ansori
Syafitri, Utami Dyah
Metadata
Show full item recordAbstract
Analisis AMMI (Additive Main Effect and Multiplicative Interactions) digunakan untuk
analisis kestabilan dan kespesifikkan dalam percobaan multilokasi. Asumsi yang digunakan dalam
suatu analisis statistika menjadi sesuatu yang penting dan harus ada. Akan tetapi, data yang berasal
dari percobaan lapang sering mempunyai pola spasial yang dapat digambarkan dalam suatu fungsi,
sehingga asumsi kebebasan ragam sisaan mungkin saja tidak terpenuhi. Oleh sebab itu diperlukan
suatu cara yang dapat mengakomodir keragaman spasial sehingga asumsi kebebasan dapat
terpenuhi. Dalam penelitian ini genotipe diasumsikan sebagai faktor tetap sedangkan lokasi
diasumsikan sebagai faktor acak. Lokasi yang digunakan ada 12, sedangkan genotipe yang
digunakan ada 14 genotipe. Sebagian besar lokasi tidak menunjukkan adanya pola spasial, kecuali
daerah Ngawi1 (AR1xAR1), Deli Serdang1 (IDxAR1), dan Lebak2 (IDxAR1). Keragaman biplot
AMMI2 yang mampu digambarkan oleh pengaruh interaksi genotipe dan lingkungan setelah
mengakomodir pengaruh spasial lahan adalah sebesar 58.56%. Poligon dalam Biplot AMMI2
membagi lokasi-lokasi yang ada menjadi empat kelompok. Berdasarkan biplot tersebut genotipe
yang spesifik adalah BP1932-3E-7-2-1, IPB97-F-13-1-1, IPB97-F-15-1-1, dan Padi Ciherang.
Kemudian berdasarkan ellips yang terbentuk pada biplot AMMI2 ini genotipe yang stabil adalah
BP3692-2E-8-2, B10531E-KN-15-2-0-LR-B378-2, OBS 1720/PSJ, BIO-110-BC-Pir 4, IPB98-F-
5-1-1, IPB102-F-46-2-1, dan Padi Gilirang.