Penentuan Tingkat Kenyamanan Dalam Ruang Pada Ruang Laktasi di Gedung Perkantoran
Abstract
Gedung perkantoran memiliki beragam fasilitas, salah satunya adalah ruang
laktasi. Ruang laktasi wajib terdapat pada setiap gedung perkantoran, oleh
karenanya dalam pengadaannya penting untuk memperhatikan tingkat kenyamanan.
Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui tingkat kenyamanan dalam ruang laktasi
berdasarkan kegiatan checklist, pengukuran langsung, dan pengisian kuesioner.
Kegiatan checklist menghasilkan informasi bahwa ruang laktasi yang memiliki
kesesuian terbaik dengan PerMenKes No 15 Tahun 2013 adalah di Gedung Djuanda
2 dengan persentase kesesuian 72,7%. Pengukuran langsung memberikan rata-rata
25,3°∁ untuk suhu ruang, 73% untuk kelembaban relatif, 45,3 dB(A) untuk tingkat
kebisingan, dan 73,4 lux untuk intensitas cahaya. Melalui pengukuran langsung
juga diketahui hanya ruang laktasi Gedung Djuanda 2 dan Djuanda 1 yang
memenuhi standar baku mutu tiga parameter kenyamanan ruang, yaitu suhu ruang,
intensitas cahaya, dan tingkat kebisingan. Berdasarkan kuesioner dapat diketahui
keenam ruang laktasi memiliki kenyamanan yang baik atau nyaman. Tingkat
kenyamanan tersebut dilengkapi juga dengan fasilitas yang cukup menunjang
membuat adanya perbedaan pada jumlah produksi ASI yang dihasilkan. The office building has various facilities, one of which is a lactation room. A lactation room is mandatory in every office building, therefore, when providing it, it is important to pay attention to the level of comfort. This research was conducted to determine the level of comfort in the lactation room based on checklist activities, direct measurements, and filling out questionnaires. The checklist activity produced information that the lactation room that had the best compliance with Minister of Health Regulation No. 15 of 2013 was in the Djuanda 2 Building with a compliance percentage of 72.7%. Direct measurements provide an average of 25.3°∁ for room temperature, 73% for relative humidity, 45.3 dB(A) for noise level, and 73.4 lux for light intensity. Through direct measurements it was also discovered that only the lactation rooms in Djuanda 2 and Djuanda 1 Buildings met the quality standards for three room comfort parameters, namely room temperature, light intensity and noise level. Based on the questionnaire, it can be seen that the six lactation rooms have good or comfortable comfort. This level of comfort is also equipped with sufficient facilities to make a difference in the amount of breast milk produced.