Strategi Pengembangan Taman Wisata Alam Lembah Harau di Kabupaten Lima Puluh Kota Provinsi Sumatera Barat
Abstract
Taman Wisata Alam (TWA) Lembah Harau merupakan salah satu destinasi wisata alam di Kabupaten Lima Puluh Kota Provinsi Sumatera Barat dengan luas 27,5 Ha. Berdasarkan data statisik tahun 2022 terjadi peningkatan wisatawan TWA Lembah Harau di Kabupaten Lima Puluh Kota, tercatat kenaikan wisatawan mencapai 14% dengan jumlah kunjungan tahun 2022 sebesar 270.790 pengunjung. Peningkatan kunjungan TWA Lembah Harau dapat menimbulkan dampak positif bagi peningkatan pendapatan baik masyarakat maupun pemerintah, namun apabila telah melampaui daya dukung kawasan dapat menyebabkan terjadinya dampak negatif terhadap aspek ekologi kawasan sekitar. Berdasarkan hal tersebut, maka konsep strategi pengembangan kawasan menjadi faktor yang penting dalam pengembangan kegiatan wisata yang berkelanjutan.
Penelitian ini dilakukan dari bulan November hingga Desember 2022, Adapun tujuan penelitian ini adalah menyusun strategi pengembangan TWA Lembah Harau dari perspektif keberlanjutannya. Pengumpulan data dilakukan dengan metode survei yaitu observasi lapangan dan studi literatur. Preferensi pengunjung menggunakan analisis statistik deskriptif. Rumus Douglass 1982 untuk mengidentifikasi daya dukung setiap atraksi wisata. Status keberlanjutan wisata dianalisis menggunakan MDS (Multi Dimensional Scaling) dari berbagai dimensi yaitu dimensi ekonomi, dimensi ekologis, dimensi sosial budaya, dan dimensi sarana prasarana. Berdasarkan dimensi keberlanjutan, dapat merumuskan strategi pengembangan TWA Lembah Harau menggunakan analisis SWOT (Strength-Weakness-Opportunities-Threats).
Hasil analisis preferensi pengunjung TWA Lembah Harau, dari perspektif pengunjung lebih tertarik pada pemandangan air terjun. Jenis atraksi wisata, sebagian besar pengunjung lebih menyukai atraksi berenang. Pusat informasi pengunjung menjadi fasilitas yang diperlukan oleh sebagian besar pengunjung. Pada lama waktu kunjungan wisata, sebagian pengunjung berada dilokasi selama kurang dari satu hari. Sebagian besar pengunjung mendapatkan sumber informasi wisata berasal dari teman/keluarga. Secara keseluruhan kawasan TWA Lembah Harau dapat menampung 313.337 pengunjung pertahun atau 2.725 pengunjung perhari. Daya dukung atraksi wisata adalah sebagai berikut: piknik 734 orang/hari, berenang 59 orang/hari, berperahu 121 orang/hari, berkemah 219 orang/hari, photo hunting 732 orang/hari dan pendidikan 860 orang/hari. Hasil analisis keberlanjutan menggunakan analisis MDS secara multidimensi mengindikasikan bahwa TWA Lembah Harau masuk kategori cukup berlanjutan. Dari hasil analisis SWOT dapat disimpulkan bahwa strategi pengembangan TWA Lembah Harau adalah strategi agresif yakni growth oriented strategy. Dimana strategi utama yang dilakukan adalah mengoptimalkan TWA Lembah Harau dengan perluasan kawasan yang memiliki potensi air terjun sebagai daya tarik utama wisata dengan mengoptimalkan sarana prasarana TWA Lembah Harau.