Show simple item record

dc.contributor.authorJauzi, Ahmad
dc.date.accessioned2010-05-05T11:00:39Z
dc.date.available2010-05-05T11:00:39Z
dc.date.issued2001
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/12529
dc.description.abstractSitu Cikaret secara geografis terletak pada 6 O 29' LS dan 106' BT, sedangltan secara administratif, Situ Cikaret berada di Desa Harapan Jaya, Kecamatan Cibinong, Kabupaten Bogor. Luas Situ Cikaret-Cibinong berdasarkan hasil pengukuran cabang Dinas Pekerjaan Umum Pengairan Kabupaten DATI I1 Bogor pada tahun 1990 adalah 29,s Ha. Sedangkan genangan air Situ Cikaret yang diukur oleh BAPPEDA Kabupaten DATI I1 Bogor pada tahun 1992, tercatat seluas 10,53 Ha. Situ Cikaret dimanfaatkan oleh masyarakat sekitar untuk kegiatan perikanan (budidaya dan penangkapan), pengairan, dan pariwisata. Situ Cikaret mendapatkan pasokan air dari Sungai Playangan dan Sungai Bantenan. Sedangkan 'outlet' Situ Cikaret adalah pada Sungai Tambakan dan Sungai Cikaret. Adanya berbagai kegiatan di sekitar situ menyebabkan terjadinya perubahan pada kondisi perairan. Perubahan ini akan berpengaruh terhadap kualitas atau kesuburan perairan Situ Cikaret, yang tentunya berpengar~~han tara lain terhadap kondisi fitoplankton. Fitoplankton merupakan kelompok organisme autotrof yang memegang peranan penting sebagai mata rantai makanan yang mampu memanfaatkan senyawa anorganik menjadi bahan organik melalui proses fotosintesa dan selanjutnya menjadi makanan bagi komunitas lain yang berada di atasnya yang merupakan organisme heterot'of. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji struktur komunitas fitoplankton dan beberapa parameter fisika-kimia perairan; menganalisa hubungan antara unsur hara dan kelimpahan fitoplankton; serta memberikan saran bagi pengelolaan Situ Cikaret, sehingga potensi yang ada dapat dimanfaatkan secara optimum. Kegiatan penelitian ini dilakukan pada 6 (enam) stasiun pada bulan September - Oktober 2000 sehanyak 3 kali ulangan yang dilakukan setiap minggu sekali pada tiga titik yaitu permukaan, lapisan tengah, dan dasar pada masing-masing stasiun. .. ..~-. .-~ .-. . - -. .-.. ...~ ~ ~.---..-~ ~ .-.. ~ -~.-.~.-~ ~.-...~~- .~...~ ..~.~-- ~ aralneter fiSiliaXi'm~a yang diamat1 adalah kedalaman, suhu, kecerahan, Itekeruhan, pH, oksigen terlarut (DO), dan unsur hara (nitrat, nitrit, amonia, dan ortofosfat). Sedangkan parameter biologi yang diamati adalah jenis dan kelimpahan fitoplankton. Analisa data meliputi analisa indeks keanekaragaman, indeks keseragaman, dan indeks dominansi. Disamping itu untuk mengetahui tingkat kesamaan komposisi jenis fitoplankton antar stasiun pengamatan digunakan indeks Bray-Curtis, sedangkan untuk melihat kesamaan berdasarkan unsur hara digunakan Indeks Canberra. Adapun untuk mengetahui hubungan antara kelimpahan fitoplankton dengan unsur hara digunakan regresi linier berganda. Hasil pengamatan komposisi fitoplankton di enam stasiun penelitian diperoleh empat divisi fitoplankton yang terdiri dari 21 genera. Keempat divisi fitoplankton tersebut adalah divisi Chlorophyta (13 genera), Cyanophyta (3 genera), Chrysophyta (3 genera), dan Euglenophyta (2 genera). Komposisi fitoplankton pada hampir semua stasiun didominasi oleh divisi Chlorophyta. Secara keseluruhan rata-rata komposisi divisi Chlorophyta berkisar antara 27% - 77%; Cyanophyta berkisar 0% - 42%; Chrysophyta antara 0% - 38%; dan Euglenophyta berkisar antara 0% - 26%. Pada stasiun 1 divisi Chlorophyta mendominasi pada seluruh lapisan perairan. Di stasiun 2 ini, semakin bertambah kedalaman perairan, persentase komposisi divisi Chlorophyta semakin kecil, sedangkan divisi Cyanophyta dm Chrysophyta semakin meningkat. Di stasiun 3, divisi Chlorophyta mendominasi di lapisan permukaan dan tengah, sedangkan di dasar perairan didominasi oleh divisi Cyanophyta. Pada stasiun 4, divisi Chlorophyta mendominasi di semua kedalaman, persentase tertinggi terdapat di lapisan tengah. Komposisi fitoplankton di stasiun 5, divisi Chlorophyta mendominasi, akan tetapi terjadi penurunan persentase jenis dari permukaan sampai ke dasar. Stasiun 6 divisi Chlorophyta mendominasi di tiap lapisan kolom air, dengan persentase tertinggi terdapat di lapisan permukaan. Kelimpahan rata-rata fitoplankton berkisar antara 1125 indll - 8983 indll. Kelimpahan tertingi pada stasiun 1 tengah dan terendah pada stasiun 6 dasar. Secara umum kelimpahan rata-rata fitoplankton tertinggi cenderung ada di lapisan permukaan, terkecuali pada stasiun 1 dan 4 yang memiliki kelimpahan tertinggi di lapisan tengah. Secara vertikal terlihat bahwa kelimpahan divisi Chlorophyta menurun dengan bertambahnya kedalaman, sedangkan Cyanophyta dan Euglenophyta menunjukkan sifat yang sama yaitu memiliki kelimpahan tertinggi di lapisan tengah, dan kelimpahan terendah di dasar perairan. Sedangkan Chrysophyta yang mempunyai kelimpahan ratarata tertinggi di lapisan tengah, dan kelimpahan terendah di lapisan permukaan. Indeks keanekaragaman di Situ Cikaret-Cibinong berkisar antara 0,801 - 2,448, indeks keseragaman antara 0,447 - 1,000, dan indeks dominansi antara 0,093 - 0,610. Dari nilai indeks tersebut menunjukkan bahwa tidak ada genera yang mendominasi, artinya penyebaran kekayaan individu setiap genera cenderung merata. Berdasarkan kelimpahan fitoplankton dan nilai indeks keanekaragaman, Situ Cikaret tergolong perairan mesotrofik (kesuburan sedang). Suhu perairan di Situ Cikaret-Cibinong selama pengamatan berkisar antara 27 - 3 l,S°C; lcecerahan antara 40 - 80 cm; kekeruhan berkisar antara 8 - 60 NTU; pH antara 6,55 - 7,95; dan nilai DO berkisar antara 1,00 - 7,65 ppm. Sedangkan hasil peng~kuran unsur hara yaitu amonia di perairan Situ Cikaret-Cibinong berkisar antara 0,333 - 0,971 mgll; nitrit antara 0,033 - 0,118 mg/l; nitrat berkisar antara 0,17 - 0,631 mgll; dan kandungan ortofosfat berkisar antara 0,011 - 0,116 mg/l. Berdasarkan nilai tersebut .. organlsme alr. Peneelom~okan habitat berdasarkan unsur hara N dan P - mem~erlihatkant in-ek at kesamaan keenam stasiun yang mencapai 99 %. Sedangkan pengelompokan habitat berdasarkan kelimpahan fitoplankton mencapai tingkat kesamaan 8 1,3%. Hasil analisis regresi linier bergand; rneknjukkan bahwa perubahan parameter unsur hara tidak berpenganth nyata terhadap kelimpahan fitoplankton. Berdasarkan keseluruhan hasil analisa regresi linier berganda sebagaimana diuraikan diatas, hasilnya adalah tidak berbeda nyata yang ditunjukkan dengan nilai f hitung lebih kecil dari f tabel pada uji f taraf 5%. Hal ini diduga karena nilai unsur hara yang tidak menjadi faktor pembatas artinya nilai unsur hara masih berada pada kisaran yang relatif baik bagi pertumbuhan fitoplankton. Disamping itu nilai unsur hara cenderung sama pada seluruh titilc pengamatan. Dengan mengacu pada nilai koefisien determinasinya (r2), tertinggi pada hasil analisa stasiun 5. Semakin banyak data stasiun digabung, maka nampak semakin kecil nilai koefisien determinasinya.id
dc.publisherIPB (Bogor Agricultural University)
dc.titleStdctur ICoini~nitas Fitoplankton dan Kaitannya dengan Unsur Nitrogen dan Fosfor di Perairan Situ Cikaret, Cibinong - Kabupaten Bogorid
dc.typeThesisid


Files in this item

Thumbnail
Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record