Show simple item record

dc.contributor.advisorIsmail, Ahyar
dc.contributor.authorMuttaqien, Fiandra Adiyath
dc.date.accessioned2023-09-21T05:48:01Z
dc.date.available2023-09-21T05:48:01Z
dc.date.issued2011
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/125210
dc.description.abstractPenelitian kali ini memiliki tiga tujuan, yaitu 1) mengidentifikasi karakteristik yang dimiliki oleh pengunjung, unit usaha, tenaga kerja lokal, dan masyarakat sekitar Hutan Wisata Punti Kayu Palembang, 2) mengidentifikasi faktor-faktor yang dapat mempengaruhi demand pariwisata di Hutan Wisata Punti Kayu Palembang, dan 3) mengestimasi dampak ekonomi yang timbul akibat dari kegiatan wisata di sekitar objek wisata Hutan Wisata Punti Kayu Palembang?. Analisis terhadap karakteristik pengunjung, unit usaha, tenaga kerja lokal, dan masyarakat sekitar diolah secara deskriptif dengan menggunakan Microsoft Excel 2007, fungsi demand pariwisata diolah dengan alat pengolah data (software) SAS, sedangkan Keynesian Income Multiplier diolah dengan Microsoft Excel 2007. Berdasarkan tujuan yang pertama, diperoleh karakteristik sosial-ekonomi pengunjungnya dilihat dari jenis kelamin, umur, status, pendidikan terakhir, jenis pekerjaan, pendapatan per bulan, jumlah tanggungan, asal daerah, cara kedatangan, jenis kendaraan yang digunakan, jumlah rombongan, serta kegiatan yang biasa dilakukan pada saat berwisata. Berdasarkan karakteristik-karakteristik di atas, pengunjung Hutan Wisata Punti Kayu Palembang memiliki karakteristik sosial ekonomi sebagai berikut pengunjungnya mayoritas berusia diantara 15-20 tahun, mayoritas diantara mereka berstatus belum menikah, dan sebagian besar dari mereka berprofesi sebagai pelajar/mahasiswa yang memiliki pendapatan per bulannya rata-rata Rp 500.000-Rp 1.000.000,-. Karakteristik lain adalah rata-rata dari mereka belum memiliki tanggungan, sebagian besar mereka pula berdomisili di daerah Kota Palembang dan sekitarnya, dalam melakukan kegiatan wisata para pengunjung tersebut membawa keluarga dengan jumlah rombongan sebanyak 3-5 orang. Mereka mendatangi lokasi wisata tersebut dengan mengendarai mobil pribadi dan aktivitas utama yang mereka lakukan di lokasi wisata ini adalah mendatangi arena anak dan bersantai di gazebo sambil berfoto-foto di sekitar objek wisata yang indah tersebut. Hampir semua responden (dalam hal ini, pengunjung) mendatangi Hutan Wisata Punti Kayu Palembang pada hari iv minggu/libur. Responden tenaga kerja lokal Hutan Wisata Punti Kayu rata-rata baru bekerja sekitar 1-3 tahun. Responden tenaga kerja lokal ini juga memiliki dua kategori, yaitu tenaga kerja yang bekerja dari hari senin-minggu (tenaga kerja full day) dan tenaga kerja mingguan (tenaga kerja yang hanya bekerja pada hari minggu/libur saja), contohnya: petugas pemandu kuda dan gajah. Adapun unit usaha yang ada di Hutan Wisata Punti Kayu telah berkembang sejak tahun 1992. Dari hasil usaha yang telah mereka jalani tersebut telah memberikan pendapatan bersihnya perbulan sebesar Rp 522.240 untuk warung makan, Rp 966.000 untuk warung minuman, serta Rp 202.000 untuk unit usaha foto keliling. Pendapatan bersih tersebut telah memberikan dampak ekonomi terhadap keberadaan unit usaha. Berdasarkan hasil penelitian dan wawancara terhadap masyarakat sekitar Hutan Wisata Punti Kayu Palembang, rata-rata memiliki karakteristik menengah ke atas. Hal ini dibuktikan dengan pendidikan terakhir mereka yang sebagian besar lulusan SMA dan Perguruan Tinggi (PT), serta memiliki penerimaan per bulan yang berkisar antara Rp 3.100.000-Rp 5.000.000,-. Tujuan penelitian yang kedua menghasilkan faktor sosial-ekonomi yang mempengaruhi fungsi permintaan wisata (demand pariwisata) Hutan Wisata Punti Kayu Palembang. Faktor-faktor sosial-ekonomi tersebut diantaranya adalah lama kunjungan ke Hutan Wisata Punti Kayu, jumlah tanggungan keluarga, pengetahuan pengunjung terhadap Hutan Wisata Punti Kayu, serta taraf pendidikan pengunjung. Dampak ekonomi langsung yang dapat dirasakan oleh pemilik usaha sebesar 52,96%. Dampak ekonomi tidak langsung yang diterima oleh tenaga kerja lokal di objek wisata tersebut sebesar 3,52% dan dampak ekonomi lanjutan/induced berupa pengeluaran tenaga kerja lokal untuk kebutuhan pangan sebesar 52,19%. Nilai Keynesian Income Multiplier sebesar 0,07; sedangkan nilai Ratio Income Multiplier Tipe I dan II sebesar 1,48 dan 2,17.id
dc.language.isoidid
dc.publisherIPB (Bogor Agricultural University)id
dc.subject.ddcEconomics and management - Resources and envoronmentalid
dc.titleAnalisis Dampak Ekonomi Kegiatan Wisata di Hutan Wisata Punti Kayu Palembang.id
dc.typeUndergraduate Thesisid
dc.subject.keywordtourism demandid
dc.subject.keywordsocio-economic factorsid
dc.subject.keywordeconomic impactid
dc.subject.keywordNatural tourismid


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record