dc.description.abstract | Korosi merupakan permasalahan yang selalu dihadapi oleh industri yang
menggunakan peralatan, yang berasal dari logam ataupun campuran logam. Pemanfaatan
tumbuhan sebagai inhibitor korosi merupakan alternatif yang perlu dikaji karena relatif
murah dan mudah diperoleh. Akar kuning (Arcangelisia flava) merupakan tanaman yang
memiliki kandungan alkaloid cukup tinggi. Oleh karena itu, dilakukan penelitian untuk
mengetahui efek inhibisi ekstrak alkaloid akar kuning dan pengaruh suhu dalam proses
inhibisi tersebut. Analisis uji korosi dilakukan berdasarkan metode kehilangan bobot.
Pengujian dilakukan pada suhu 30, 40, dan 60 oC. Pengamatan dilakukan setiap 12 jam
selama 48 jam. Penentuan kehilangan bobot juga dilakukan pada 1,5-difenil karbazona
sebagai kontrol positif. Laju korosi secara umum menurun seiring dengan meningkatnya
konsentrasi ekstrak alkaloid. Laju korosi cenderung meningkat dengan meningkatnya
suhu. Nilai efisiensi inhibisi tertinggi dan terendah ekstrak alkaloid akar kuning pada jam
ke-48, suhu 30 oC berturut-turut sebesar 36.98 dan 21.05 %. Pada suhu 40 oC, nilainya
berturut-turut sebesar 25.77 dan 12.41 % dan pada suhu 60 oC, nilainya berturut-turut
sebesar 36.11 dan 14.07 % sedangkan untuk 1,5-difenil karbazona pada suhu 30 oC,
nilainya berturut-turut sebesar 52.49 dan 41.98 %. Pada suhu 40 oC, nilainya berturutturut
sebesar 23.59 dan 13.96 % dan pada suhu 60 oC, nilainya berturut-turut sebesar
16.22 dan 5.75 %. Efisiensi inhibisi secara umum menurun dengan meningkatnya suhu. | id |