Sintesis hidrotermal dan karakterisasi barium titanat (BaTiO3)
View/ Open
Date
2010Author
Retnantiti, Mega Dewi
Sajuthi, Dondin
Mardiyanto
Metadata
Show full item recordAbstract
Dalam penelitian ini dilakukan sintesis barium titanat (BaTiO3) dari barium
hidroksida (Ba(OH)2.8H2O) dan titanium dioksida (TiO2) dengan metode
hidrotermal. Metode hidrotermal memiliki beberapa keuntungan, yaitu menghasilkan
kristal tetragonal, lebih kecil, dan seragam. Metode ini menggunakan suhu rendah
dan dapat menurunkan biaya produksi. Suhu dan waktu sintesis dibuat beragam.
Sintesis dilakukan pada suhu 240 oC dengan ragam waktu 4, 6, dan 8 jam, dan 300oC
selama 4 jam (reaktor teflon). Sintesis juga dilakukan selama 2 jam pada suhu 240
dan 300 oC (reaktor baja). Sintesis dalam reaktor teflon menghasilkan kristal yang
kurang bagus dan memiliki intensitas pengotor TiO2 yang cukup tinggi. Hasil
karakterisasi menunjukkan bahwa waktu sintesis terbaik adalah 4 jam. Sintesis
dalam reaktor baja menghasilkan kristal BaTiO3 yang lebih murni. Sintesis pada
suhu 300 oC selama 2 jam menghasilkan kristal yang paling baik dengan pola
difraksi sinar X yang mirip dengan data joint cristals powder diffraction standard
dan hanya terdapat sedikit pengotor TiO2 dengan intensitas yang rendah. Modifikasi
pemanasan pada suhu 500oC menghasilkan kristal tetragonal dan menurunkan
intensitas pengotor. Mikrograf mikroskop elektron payaran menunjukkan bahwa
kristal BaTiO3 yang disintesis dalam reaktor baja pada suhu 300 oC selama 2 jam
memiliki ukuran yang homogen dan lebih kecil, yaitu berdiameter 100 sampai 200
nm.
Collections
- UT - Chemistry [2035]