Respons Vaksinasi Rabies pada Berbagai Cara Pemeliharaan Anjing di Kecamatan Jampang Tengah, Sukabumi
View/ Open
Date
2018Author
Fadhilah, Atika
Murtini, Sri
Manalu, Wasmen
Metadata
Show full item recordAbstract
Kasus rabies di Indonesia pertama kali dilaporkan tahun 1884 pada kerbau,
tahun 1889 pada anjing, dan tahun 1894 pada manusia di Jawa Barat (WHO
2001). Jawa Barat, khususnya Kabupaten Sukabumi, merupakan salah satu daerah
endemis bagi kejadian rabies. Tujuan penelitian ini adalah mempelajari pengaruh cara pemeliharaan pada respons vaksinasi rabies pada anjing di Kecamatan Jampang Tengah, Sukabumi,
Jawa Barat. Pengambilan sampel darah anjing dilakukan di 9 desa di Kecamatan
Jampang Tengah, Sukabumi, Jawa Barat. Pengujian sampel darah anjing
dilakukan di Laboratorium Terpadu, Divisi Mikrobiologi Medik, Departemen
Ilmu Penyakit Hewan dan Kesehatan Masyarakat Veteriner (IPHK), Fakultas
Kedokteran Hewan, Institut Pertanian Bogor. Penelitian ini dilakukan mulai bulan
Agustus 2017 sampai April 2018. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 93.6% (73 dari 78 sampel) anjing yang divaksin di Kecamatan Jampang Tengah menunjukkan respons vaksinasi terhadap
rabies tinggi. Nilai rata-rata titer antibodi pra- dan pascavaksinasi dengan
pemeliharaan diliarkan dan dikandangliarkan menunjukkan adanya kenaikan.
Faktor cara pemeliharaan tidak berpengaruh terhadap respons vaksinasi rabies.